Connect with us

Feature

Wajah Lelah Para Wanita Tangguh

Published

on

Ilustrasi (Foto. BS)

MEDAN, JAYAKARTA NEWS – Apa pun dalam menjalani kehidupan sehari-hari, wanita tangguh dan mandiri bisa menjadi bukti bahwa tIdak ada batasan baginya dalam mengisi hidupnya. Dia kuat, berpendirian, mandiri, juga tidak mudah menyerah menghadapi “kejamnya” dunia.

Sepertinya tidak berlebihan jika kata tangguh itu disematkan kepada wanita-wanita yang berada di atas ke dua truk yang membawa mereka sore kemarin, di sekitar kawasan Jalan Aksara, Kota Medan.

Truk pertama terlihat penuh peralatan bangunan, seperti angkong dua unit, perancah besi dan mesin molen atau penghalus semen, di atas peralatan itu tampak enam pria paru bayah. Ada yang duduk, berdiri dan rebahan, selain itu duduk posisi di atas badan truk wanita paruh bayah sambil menggenggam tas, sesekali matanya memandang ke kiri dan ke kanan, kemudian di depan satu lagi wanita duduk di samping supir.

Sesekali di saat jalan macet dan lampu merah awak Pilar Merdeka.com pun tetap mengamati truk tersebut, di saat truk tersebut berhenti di antara kendaraan-kendaraan lainnya sambil menunggu jalan lancar, tampak jelas wajah ke dua wanita separuh bayah itu lelah dan lesu, tetapi ketika terlihat ada yang melihatnya ia pun masih tetap sembari memberi senyum.

Sedangkan truk yang satunya lagi terlihat juga ada wanita menggunakan hijab perawakannya lebih muda dari ke dua wanita itu, dan posisi wanita berhijab itu sedang berdiri di antara teman-teman pria di atas truk tersebut.

Sejenak terbayang cuaca hari ini matahari begitu terik. Sungguh menyengat sampai-sampai terasa ke dalam tubuh ketika tadi mengendarai sepeda motor. Langsung terpikir, bagaimana wanita-wanita itu ikut bekerja dengan rombongan para tukang bangunan.

Sungguh luar biasa para wanita-wanita tangguh itu, begitulah cara mereka siap menghadapi “kejamnya” hidup ini.

Ternyata benar, wanita-wanita yang ada dalam truk itu adalah rombongan bersama tukang atau kuli bangunan. Menurut salah seorang warga Desa Tembung, Darman (51) bahwa wanita-wanita itu benar sebagai kuli bangunan. “Kalau pagi hari rombongan mereka itu sudah dijemput dan pulangnya juga diantar menggunakan truk,” ujar Darman malam itu. .

Berbanggalah kalian yang memiliki istri dan anak-anak dari wanita-wanita itu, rasa tanggung jawab yang dimilikinya tidak pupus dengan terik matahari bahkan hujan demi sanak keluarga.
Mereka lah wanita-wanita tangguh yang mampu tersenyum pagi ini seperti dia tidak menangis tadi malam. (Monang Sitohang)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *