Connect with us

Sosial Budaya

Tari Tradisional Khas Kalimantan Timur, Seni Pertunjukan yang Memukau

Published

on

Tari hudoq, seni pertunjukan tradisional dari Suku Dayak Modang (Shutterstock/Husnieffendi)

JAYAKARTA NEWS – Sebagian orang beranggapan, nama wilayah Kalimantan Timur semakin tersohor karena terpilih menjadi lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 2022 silam. Memang tidak sepenuhnya salah, namun kenyataannya Kalimantan Timur sudah cukup terkenal karena memiliki berbagai macam budaya yang penuh dengan makna. Terutama di sub sektor seni pertunjukan, Kalimantan Timur memiliki banyak tarian-tarian yang beragam.

Sebagai salah satu pelestarian budaya, tari tradisional khas Kalimantan Timur menjadi salah satu seni pertunjukan yang sukses membuat penasaran sehingga menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang berkunjung dan menyaksikan langsung tarian-tarian tradisional tersebut. 

Tak hanya satu, dua, atau tiga, nyatanya ada banyak tari tradisional khas Kalimantan Timur yang masih lestari dan ditampilkan di berbagai acara maupun festival budaya. Menariknya, setiap gerakan pada tarian tersebut memiliki makna tersendiri. 

Lebih lengkapnya, berikut beberapa seni pertunjukan tarian khas Kalimantan Timur dengan ciri khasnya masing-masing:

Tari Hudoq

Sering ditampilkan dalam Festival Hudoq Pekayang, Tari Hudoq menjadi salah satu seni pertunjukan di Kalimantan Timur yang sukses menarik perhatian banyak wisatawan. Tarian tradisional ini identik dengan para penari yang memakai topeng kayu besar, serta tubuhnya ditutupi dengan daun pisang, daun kelapa, dan daun pinang. 

Sebagai informasi, Tari Hudoq adalah tarian tradisional Suku Dayak Modang yang memiliki unsur estetis dan kental dengan hal-hal mistis. Menurut kepercayaan, tarian tradisional ini merupakan permohonan kepada sang Pencipta agar hasil panen melimpah, mengharapkan kesejahteraan, serta suasana damai, tertram, dan harmonis antara manusia dengan alam. 

Tari Datun Ngentau

Selanjutnya ada Tari Datun Ngentau, sebuah tarian adat Suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur. Tarian yang sudah berkembang sejak zaman nenek moyang, dan kerap ditampilkan dalam upacara Mecaq Undat ini merupakan bentuk ungkapan syukur atas hasil panen padi yang diperoleh. 

Tak hanya mengandung makna mendalam, gerakan tarian Datun Ngentau memiliki arti tersendiri. Misal, gerakan hentakan kaki dan gerakan maju menggambarkan kehidupan masyarakat Dayak Kenyah yang bergantung pada tenaga maupun kekuatan manusia secara fisik, seperti jalan kaki, hingga masuk-keluar hutan dan naik gunung. Sementara gerakan lambaian dan ayunan tangan pada Tari Datun Ngentau melambangkan wujud syukur dan kegembiraan, sekaligus memohon keselamatan serta dijauhkan dari pengaruh jahat.

Foto: Seni pertunjukan khas Kalimantan Timur, yakni Tari Burung Enggang (Shutterstock/Arya Dwiky Fadilah)

Tari Burung Enggang

Seni pertunjukan tari tradisional khas Kalimantan Timur yang sayang dilewatkan adalah Tari Burung Enggang atau Tari Kancet Lasan. Pada zaman dulu tarian yang berasal dari Suku Dayak Kenyah ini untuk menyambut pahlawan peran yang menang dalam peperangan. Namun, kali ini biasa ditampilkan untuk menyambut tamu pemerintahan, tamu kebesaran, serta upacara adat.

Menurut kepercayaan, Tari Burung Enggang dilambangkan sebagai simbol perpindahan masyarakat Dayak Kenyah dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan masyarakat lokal yang dulunya sering berpindah tempat untuk mencari keselamatan dan menghindari perang antar suku.

Tari Jepen

Seni pertunjukan khas Kalimantan Timur berikutnya adalah Tari Jepen. Sedikit berbeda dengan sebelumnya, Tari Jepen merupakan tarian tradisional yang sudah banyak dipengaruhi budaya Melayu dan Islam. Para penari menggunakan busana perpaduan khas Melayu yang Islami, serta campuran budaya Indonesia. Iringan musik pun menggunakan musik Tingkilan, salah satu musik khas Kutai. 

Tari Jepen mengisahkan tentang seorang gadis penduduk Suku Kutai yang memiliki rutinitas berladang. Mulai dari menebar benih sejak subuh, hingga proses menanam padi. Itu mengapa, Tari Jepen kerap dilambangkan sebagai bentuk kerja keras, gotong royong, sekaligus bentuk syukur dan doa kepada Tuhan untuk mendapatkan hasil terbaik.

Tari Punan Letto

Selanjutnya Tari Punan Letto, yakni sebuah tarian tradisional Suku Dayak Kenyah yang sarat akan makna. Berasal dari kata “punan” yang berarti merebut, serta kata “letto” yang berarti gadis, tari tradisional khas Kalimantan Timur ini berkisah tentang seorang pemuda yang memperebutkan seorang gadis dan mempertahankannya dengan berani. Hal inilah yang kerap menjadikan Tari Punan Letto sebagai bentuk siap suku Dayak Kenyah yang gigih mempertahankan miliknya. 

Tari Ganjur

Jenis tarian tradisional Kalimantan Timur yang tidak kalah memukau adalah Tari Ganjur, atau lebih sering dikenal dengan Kanjar Ganjur. Konon, Tari Ganjur termasuk tarian istana dan menjadi simbol kekuasaan sultan. Itu mengapa, tarian ini hanya ditampilkan dalam upacara tertentu yang bersifat tertutup.

Saat ini, Tari Ganjur menjadi seni pertunjukan Kalimantan Timur yang dikemas dalam bentuk ritual dalam upacara adat, Upacara Erau. Uniknya, para penari dan pemain musik yang tergabung bukanlah sembarang orang. Melainkan hanya laki-laki dari keturunan atau kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.***/mel

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *