Kabar
Rupert Murdoch Dua Kali Bahas Rencana Akuisisi CNN dengan CEO AT & T
RUPERT Murdoch dikabarkan telah menelpon Chief Executive AT & T Inc, Randall Stephenson dua kali dalam enam bulan terakhir ini dan berbicara mengenai jaringan kabel CNN, demikain informamsi yang diperoleh dari sumber dekat dengan masalah tersebut sebagaimana diperoleh Reuters.
Menurut sebuah sumber, Chief Executive berusia 86 tahun dari Twenty-First Century Fox Inc itu, dalam dua kali pembicaraan itu Murdoch menawarkan diri untuk membeli CNN. Tetapi sumber lain mengatakan, Murdoch memiliki “minat nol” untuk memiliki CNN.
Pihak dari Twenty-First Century Fox, AT & T dan Time Warner, induk CNN, saat dihubungi untuk dikonfoirmasi hal itu, menolak berkomentar.
CNN telah menjadi “focal point” dalam persetujuan antimonopoli kesepakatan AT & T senilai $ 85,4 miliar untuk membeli Time Warner Inc.
Staf Departemen Kehakiman A.S. merekomendasikan agar AT & T untuk menjual unit DirecTV atau unit Turner Broadcasting Time Warner – yang mencakup CNN – kata seorang pejabat pemerintah kepada Reuters, untuk mendapatkan persetujuan antimonopoli.
Pada hari Kamis Stephenson mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk menjual CNN dan dia siap untuk mempertahankan kesepakatan di pengadilan jika diperlukan.
Menurut sebuah sumber, pada Jumat, Murdoch telah memanggil Stephenson dua kali, pada 16 Mei dan 8 Agustus dan pada kedua kesempatan tersebut Murdoch menanyakan apakah CNN dijual. Stephenson menjawab kedua kali bahwa itu tidak, demikian kata sumber itu.
Nasib CNN memiliki kepentingan politis yang lebih luas. Presiden A.S. Donald Trump telah berulang kali menyerang jaringan itu, karena liputan kampanyenya dan pemerintahannya, sementara dia secara terbuka memuji Fox News.
Menjelang pemilihan presiden tahun lalu, dia bersumpah bahwa sebagai presiden, Departemen Kehakimannya akan memblokir pembelian Time Warner oleh AT & T. Dia belum berkomentar mengenai transaksi tersebut sejak menjabat pada bulan Januari.
Komentar Trump telah memprovokasi kekhawatiran, bahwa dia mungkin tidak benar mempengaruhi Departemen Kehakiman A.S. untuk memblokir kesepakatan tersebut. Gedung Putih mengatakan bahwa Trump belum berbicara dengan jaksa agung tentang masalah ini.
Namun demikian, sekelompok delapan senator Demokrat AS pada hari Jumat menulis kepada Makan Delrahim, divisi antimonopoli Departemen Kehakiman, dan mendesak departemen tersebut “untuk menentang setiap usaha oleh Gedung Putih untuk mengganggu keputusan penegakan hukum antimonopoli, terutama karena alasan politik.”