Connect with us

Kabar

Racik Pupuk Sendiri dari Kotoran Sapi, Panen Padi Malah Bertambah

Published

on

PONOROGO, JAYAKARTA NEWS-Inilah kisah nyata dari seorang petani yang meramu pupuk cair dari kotoran hewan dan ternyata hasil panennya melimpah.

Adapum komposisi pupuk cair organik itu terdiri satu liter aktivator, lima kilogram kotoran sapi, dan 50 liter air bersih.

Adonan tersebut perlu didiamkan dalam gentong satu minggu lamanya untuk memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanah.

Ahmad Subekhi, petani asal Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, sudah membuktikan keampuhan pupuk cair organik cair hasil racikannya. 

‘’Saat pupuk kimia saya kurangi dan menggunakan pupuk organik ini, hasil panen malah meningkat,’’ kata Bekhi –sapaan Ahmad Subekhi, kepada awak media yang dirilis Diskominfo Jatim.

Dia berhitung kebutuhan pupuk untuk sawah satu kotak miliknya adalah 150 kilogram pupuk kimia. Sengaja mengurangi 25 kilogram pupuk kimia itu lalu menggantikannya dengan pupuk cair buatannya sendiri.

‘’Hasil panen padi yang biasanya satu ton bertambah satu kuintal,’’ terang Bekhi. 

Dia mengaku mendapat ide membuat pupuk cair sendiri setelah bertemu dengan seorang ahli pengolah kotoran sapi.

Problem kala itu muncul terkait menumpuknya limbah kotoran sapi di Kecamatan Pudak. Bekhi menyebut kelompok tani  di Desa Pulung Merdiko dan  Wagir Kidul (Kecamatan Pulung), serta Desa Lembah, Babadan, sudah mengurangi pemakaian 80 persen pupuk kimia lalu menggantinya  dengan pupuk cair berbahan baku kotoran sapi.

‘’Hasil panen bagus dan lebih ramah lingkungan,’’ bebernya.

Dengan memanfaatkan pupuk cair organik, petani tak lagi perlu risau pupuk kimia langka di pasaran hingga berharga mahal.

Bekhi menyilakan jika ada petani lain ingin belajar membuat  pupuk cair organik. Bapak dua anak itu tidak pelit membagi ilmu.

Selain membantu sesama petani, kelestarian lingkungan akan terjaga saat penggunaan pupuk kimia tereduksi.

‘’Saya berharap para petani tidak lagi bergantung pada pupuk kimia atau pupuk bersubsidi,’’ pungkasnya. (poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *