Kabar
Antisipasi Longsor Susulan, BPBD Jatim Lakukan Survei Geologi, Seismik dan Foto Udara
JAYAKARTA NEWS— Mengantisipasi longsor susulan yang mungkin terjadi di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kab. Nganjuk, dalam dua hari ini BPBD Jatim menerjunkan tim mitigasi bencana.
Tim tersebut bertugas melakukan survei geologi, survei seismik dan survei (foto) udara. Survei geologi dilakukan dengan melihat struktur tanah dan batu-batuan di sekitar lokasi longsor, Selasa (16/2/2021).
Survei seismik dilakukan dengan menggunakan seismograf untuk mengukur indeks kerentanan tanah yang difokuskan di tiga titik, yakni, kaki longsoran, belakang Masjid Riyadhatut Tholibin di sekitar lokasi dan di badan longsor.
Sedang survei udara dilakukan menggunakan drone di seluruh area lokasi longsoran yang selalu di-update setiap pagi dan sore hari.
“Survei seismik juga kita lakukan setiap hari sebagai bahan kebijakan bagi tim evakuasi korban agar lebih berhati-hati saat bertugas,” ujar Kasi Kedaruratan Satriyo Nurseno mewakili Plt Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi di Posko BPBD Jatim, Desa Ngetos, Nganjuk, Rabu (17/2/2021).
Berdasar survei tiga jenis tersebut didapati adanya rekahan-rekahan baru yang searah dengan arah longsor.
Selain itu, juga ditemukan dua jenis struktur batuan yg berbeda. Yakni, sisi utara lebih banyak batuan yg mengalami pelapukan. Sedang sisi selatan merupakan formasi batuan andesit yang masih kuat.
Survei udara juga menemukan adanya aliran air dari sumber yang berpotensi menambah debet air yang terserap tanah.
“Kemiringan bidang longsoran juga terpotret maksimum 56 derajat, dan sore ini kondisinya juga turun hujan,” tambahnya.
Menindaklanjuti hasil tersebut, tim BPBD Jatim bersama Sekdakab Nganjuk Mokhammad Yasin, Dandim 0810 Letkol Inf Georgeus Luky A, Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi dan Tim Basarnas lalu menyimpulkan, bahwa longsor susulan dimungkinkan sangat berpotensi terjadi.
Untuk itu, pihak Kodim 0810 telah menyusun rencana evakuasi untuk petugas pencarian korban, bila terjadi longsor susulan.
“Survei geologi dan foto udara ini penting untuk rencana penggunakan eskavator dan pencarian korban besok (Kamis, red),” ujar Dandim 0810, Georgeus Luky A (poedji)