Connect with us

Kabar

Polda Jatim Siap Kawal 19 Pilkada Serentak

Published

on

Jayakarta News – Pilkada di era pandemi. Ada yang pro, ada yang kontra. Apa boleh buat, pemerintah sudah memutuskan Pilkada Serentak Desember 2020 tetap dilangsungkan, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Atas keputusan tersebut, Polda Jatim telah siap mengamankan pelaksanaan Pilkada serentak yang rencana digelar Rabu, 9 Desember 2020. Setidaknya ada 19 kabupaten/kota yang sedia menggelar Pilkada, dengan rincian 16 kabupaten dan 3 kota.

Daerah-daerah yang sedia menggelar Pilkada di Jawa Timur adalah: Jember, Surabaya, Kota Pasuruan, Trenggalek, Malang, Banyuwangi, Situbondo, Gresik, Sumenep, Blitar, Lamongan, Ponorogo, Sidoarjo, Pacitan, Kediri, Kota Blitas, Ngawi, Mojokerto, dan Tuban. Dari jumlah itu tercatat ada 51.788 TPS dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 20.182.695 jiwa.

Meyikapi hal itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Dr M Fadil Imran, MSi berpendapat, selalu ada potensi kerawanan di setiap tahapan Pilkada. Jenis-jenis pelanggaran antara lain pelanggaran administratif, DPT ganda, hoaks, keterlambatan logistik, politik identitas, money plitics, kenetralan penyelenggara dan ASN, rusuh massa, sabotase, dan teror. “Tapi apa pun ancamannya, kami Polda Jatim sudah siap amankan Pilkada Serentak 2020,” tegas Irjen Fadil.

Jajarannya telah dibekali “Asta Siap”. Asta delapan, Siap aritnya kesiapan program dan rencana kerja. Kedelapan elemen siap itu adalah: Siap Pilun, Siap Posko, Siap Kondisi Kamtibmas, Siap Kuat Pers, Siap Anggaran, Siap Sarpras, Siap Masyarakat, dan Siap Latpra Ops.

Di luar itu, Polda Jatim juga sudah merancang pengamanan terkait orang, tempat, dan benda. Untuk orang, diutamakan pengamanan panitia pelaksana Pilada (PPS, PPK, dan KPPS), KPUD Provinsi dan kabupaten/kota, Bawaslu dan Panwaslu, Paslon Cabup/Wabup, Cawali/Wawali, masyarakat Pemilih, tim sukses paslon dan pendukungnya. Asepek perorangan yang diwaspadai adalah kelompok atau oknum yang ingin menggagalkan pilkada. Termasuk pelaku tindak pidana dan terorisme dan sabotase. “Kami sudah antisipasi,” tegasnya.

Sedangkan aspek tempat, Polda Jatim mendeteksi kediaman paslon, kantor penyelenggara dan pelaksana Pilkada. Termasuk tempat tim sukses lokasi dan rute kampanye. Lolasi pungut suara, angkutan umum, traffic light, lokasi kampanye, lokasi pelantikan, lokasi yang digunakan dalam pelaksananan pilkada.

Sedangkan yang bersifat benda, Polda mengawal, mengamankan dan mengawasi kartu suara, kotak suara, bilik suara dan sarana Pilkada lainnya. Yang juga jadi perhatian adalah kendaraan bermotor pelaksana pilkada serentak 2020, kendaraan dan sarana lain yang digunakan Paslon pada pelaksanaan Pilkada serentak 2020.

Guna meredam temperatur politik yang cenderung memanas setiap hajat Pilkada, maka Kapolda Jatim pun sudah merancang sipta kondisi sebagai atim pun sudah merancang sipta kondisi sebagai cooling system. Setidaknya ada tiga Satgas: Satgas anti money-politics, Satgas Nusantara, dan Tim Asistensi. “Mereka inilah yang bertugas mendinginkan suhu politik yang cenderung memanas jelang Pilkada. Kita ingin semua kondusif,” ujar Irjen Fadil.

Langkah teknis yang dilakukan antara lain meng-update IPK (Indeks Potensi Kerawanan) pada setiap tahapan Pilkada guna mengetahui perkembangan kerawanan. Selain itu, jajaran Polda juga ikut melakukan sosialisasi pelaksanaan tahapan Pilkada yang disesuaikan dengan protokol kesehatan. “Ini akan mendapat penekanan tertentu. Kita tidak ingin, gara-gara Pilkada, lalu muncul gelombang kedua berjangkitnya Covid-19 secara masif,” tegasnya.

Untuk menunjang semua rencana kerja, aparat Polda Jatim juga melakukan pendekatan kepada para pasangan calon (paslon), pengurus Parpol (pengusung), dan tim sukses masing-masing Paslon. Tujuannya satu: Ikut menjaga kondusifitas Kamtibmas di wilayah masing-masing.

Meski sudah kelihatan sangat siap, beberapa kali Kapolda Irjen Fadil Imran menekankan agar aparatnya tidak under-estimate. “Jangan karena merasa sudah aman-terkendali, lalu lengah. Ingat, ancaman Kamtibmas bisa datang dalam waktu dan bentuk yang tidak terduga. Karenanya, kita harus selalu waspada,” pesannya.

Terakhir, Irjen Fadil Imran mengutip strategi perang Sun Tzu: “Kenali dirimu, kenali musuhmu, 1.000 kali kamu berperang, 1.000 kali kamu menang.” Ditambah sebuah motivasi yang sangat mengena, “Kita sudah harus berbuat saat orang lain belum memikirkan.” (rr)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *