Connect with us

Kabar

Pesawat N219 Dipasarkan Mulai 2019

Published

on

NAMA Nurtanio, akhirnya dipilih Presiden Joko Widodo untuk pesawat terbang N219, buatan PT Dirgantara Indonesia (DI). Mengapa Nurtanio? Menurut Presiden, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (10/11), nama  Nurtanio diambil dari nama perintis industri pesawat terbang Indonesia, Laksamana Muda (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo.

Laksamana Muda Anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo, tambah Presiden, merupakan patriot bangsa yang berjuang tanpa pamrih. Seluruh hidup Nurtanio, didarmabhaktikan buat kedirgantaraan Indonesia yang kemudian gugur dalam sebuah penerbangan uji coba.

Ada sebuah kalimat dari Nurtanio, menurut Presiden, yang patut dihayati. “Sudah, kita tidak usah ribut – ribut. Yang penting kerja. Dan inilah hasil kerja putra putri bangsa penerus Nurtanio dan akan terus dilanjutkan hingga generasi anak – anak kita nanti,” tutur Presiden Jokowi menirukan kalimat Nurtanio.

N219 merupakan pesawat multi fungsi bermesin dua yang dirancang PT Dirgantara Indonesia (DI). Pesawat N219 yang terbuat dari logam ini cocok dioperasikan di daerah – daerah terpencil, serta mengangkut penumpang maupun kargo. Pesawat made in Bandung yang memiliki jarak tempuh 1.556 km, dengan panjang 16 meter dan rentang sayap 20 meter ini, telah melakukan terbang perdana, 16 Agustus 2017 lalu.

Usai resmi diberi nama ‘Nurtanio’ oleh Presiden Joko Widodo, pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia, Bandung ini langsung diminati banyak negara. Antara lain, Meksiko, Vietnam, Myanmar, Laos, dan masih banyak lagi. Menurut rencana, penjualan secara komersial N219, akan dilakukan mulai 2019, setelah prototipe N219 mendapatkan Type Certificate (TC) dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan, setelah mampu terbang 300 jam.

Pada Hari Pahlawan 10 November, N219 yang merupakan bagian dari progran pegembangan pesawat yang dibangun LAPAN bekerjasama dengan PT DI ini berhasil mengudara di langit Halim Perdanakusuma, dengan Kepala Pilot Uji Coba Capt. Esther Gayatri. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *