Kolom
Masjid Cepat di Pengugsian
Oleh Joko Intarto
Banyak pihak yang mengulurkan tangan membantu korban gempa bumi di Lombok. Mulai makanan, pakaian, hunian hingga program kesehatan dan pendidikan. Johari Zein Foundation menyumbang masjid cepat. Masjid dengan ukuran 200 meter persegi itu diselesaikan dalam waktu 5 hari. Berkonstruksi besi dan baja ringan dengan dinding GRC.
Model pertama masjid cepat tersebut selesai dibangun hari ini. Bangunan berkonstruksi baja ringan itu berdiri kompleks pondok pesantren tahfidz di Dusun Orong Ramput, Desa Wedana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Pondok ini menampung lebih dari 100 penghafal al-Qur’an yang rata-rata masih anak-anak dan remaja.
Ketika gempa mengguncang Lombok Juli lalu, bangunan pesantren itu rata dengan tanah. Hanya tersisa bangunan masjidnya saja. Itu pun tinggal bangunan utama dengan kondisi yang cukup rawan. Akhirnya masjid itu berubah menjadi tempat pengungsian satu-satunya. Semua kegiatan berpusat di sana. Masjid itu juga menjadi gudang untuk menyimpan kitab-kitab, klinik dan dapur umum.
Untuk membangun masjid cepat, Johari Zein Foundation mendatangkan petugas khusus, dari perusahaan pembangun konstruksi baja di Bandung. Total 8 orang berikut “peralatan perangnya”. Lengkap.
Hari pertama digunakan untuk memetakan lokasi masjid, membersihkan lahan dan merancang konstruksi. Hari kedua mulai membangun rangka. Hari ketiga memasang atap dan dinding. Hari kelima, bangunan diserahterimakan. Meski belum 100 persen selesai, pada hari keempat masjid sudah bisa digunakan.
Masjid cepat sebenarnya hanya solusi tempat ibadah yang sifatnya sementara. Meski demikian, konstruksi masjid cepat bersifat permanen. Bisa dikembangkan dan digunakan untuk tujuan lainnya, bila masjid yang sebenarnya telah berdiri.
Johari Zein menargetkan bisa membantu korban gempa di Lombok dengan 99 masjid di 17 lokasi. Sangat menginspirasi. ***