Connect with us

Feature

Loyalty Program ala YDSF

Published

on

Bambang Sukirno direktur penerbit Aqwam menyerahkan buku “Shirah Nabawiyah” kepada penulis. Foto: Ist

ADA “oleh-oleh” menarik dalam perjalanan saya ke Solo Rabu (21/2) kemarin. Tanpa direncanakan, saya diajak singgah ke kantor penerbit buku-buku islami. Lokasinya tak jauh dari kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sekitar 2 kilometer saja.

Yang mengejutkan, pemilik perusahaan penerbitan itu masih sangat muda. Belum genap 40 tahun. Namanya Bambang Sukirno. Alumni Pondok Pesantren Ngruki.

Penerbitan itu dirintis pada tahun 2005. Berawal dari jasa penerjemahan buku-buku berbahasa Arab ke bahasa Indonesia. Salah satu yang popular: Riyadush Sholihin.

Setelah lima tahun beroperasi, penerbitan itu melengkapi dengan mesin percetakan kecil. Mesin itu melayani permintaan cetak buku yang bersifat custome. Naskah buku lama yang sudah habis dicetak ulang dalam jumlah di bawah 1.000 eksemplar memenuhi permintaan toko buku dan agen pemasaran.

Dari sekitar 400 judul buku yang sudah diterbitkan, ada 3 buku yang menarik menurut saya. Ketiga buku itu diterbitkan atas pesanan YDSF, lembaga amil zakat yang berpusat di Surabaya.

Ada buku yang tipis. Hanya 100 halaman. Judulnya “Misteri Salat Subuh”. Buku ini awalnya hanya dipesan 15.000 eksemplar. Tetapi pesanan terus berulang. Sampai sekarang sudah 250.000 eksemplar.

Buku itu diberikan kepada donatur tetap YDSF yang bersedia menambah donasi bulanannya sebesar Rp 5.000.

Desainer grafis penerbit Aqwam sedang menyelesaikan cover buku baru. Foto: JTO

Dua buku lainnya tebal-tebal. “Shirah Nabawiyah” dan “Kisah-Kisah Dalam Al-Qur’an” tebalnya lebih dari 300 halaman.

Kedua buku itu menjadi pilihan untuk donatur yang menambah sumbangan bulanan sebesar Rp 50.000. Kedua buku dicetak masing-masing 10.000 eksemplar.

Loyalty program. Itulah ide yang melahirkan ketiga buku tersebut. YDSF merasa perlu memberikan penghargaan kepada semua donatur tetapnya yang telah menyumbang bertahun-tahun. Juga memberikan penghargaan kepada yang mai menambah sumbangan.

Dari program itu, terlihat bahwa ada sistem informasi muzaki yang sudah berjalan baik di YDSF. Melalui sistem itu, manajemen YDSF tahu berapa donatur dengan kemampuan donasi tertentu, berapa harus mencetak buku dan kepada siapa kira-kira distribusinya.

Saat saya berkunjung, penerbit sedang menyiapkan naskah buku untuk sebuah biro perjalanan haji dan umroh di Jakarta. Rupanya, biro haji dan umroh itu juga sedang mengadakan loyalty program, agar 20.000 jamaah yang pernah beribadah ke tanah suci melalui biro perjalanan tersebut tetap setia. Tidak pindah ke lain hati.

Bambang Sukirno adalah kader Muhammadiyah. Saat ini dia dan kawan-kawannya mengelola sebuah panti asuhan berkonsep pesantren menampung yatim piatu. Lokasinya tak jauh dari kantor penerbitannya.

Kegiatan sosial itu didanai secara mandiri. Dari berbagai usaha yang dilakukan bersama teman-temannya.

Salut… ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *