Connect with us

Kabar

Kader PKK harus Berperan Aktif di Masa Pandemi

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini sedang melanda, diharapkan para kader PKK desa atau kelurahan lebih berperan aktif dalam pelaksanaan pemantauan status gizi ibu hamil dan bayi atau balita.

“PKK bisa berkoordinasi dengan Puskesmas maupun gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di tingkat desa atau kelurahan,” tegas  ketua Tim penggerak PKK Prov Jatim, Arumi Bachsin, saat pemantauan ibu hamil dan bayi/balita serta peran kader dalam pelaksanaan bulan timbang secara virtual, Sabtu (8/8).

Menurut dia, dalam pelaksanaan bulan timbang yang jatuh tiap bulan Februari dan Agustus, di tengah Pandemi Covid-19 saat ini dapat melakukan pelayanan pemantauan terhadap ibu hamil maupun bayi serta balita dengan menerapkan  kebiasaan baru tanpa meningkatkan risiko penularan Covid-19.

Pada operasional Posyandu pada masa adaptasi kebiasaan Baru meliputi ada hari sebelum dibukanya posyandu, ada hari pada saat buka posyandu, ada hari dimana setelah membuka Posyandu dan juga pelaksanaan surveilans berbasis masyarakat.

Prinsip pelaksanaan Posyandu, meliputi memprioritaskan kegiatan mandiri oleh sasaran serta melaporkannya kepada kader, menghindari kerumunan, mengatur janji temu dengan petugas di fasilitas Kesehatan ataupun saat kunjungan rumah, menerapkan protokol Kesehatan, petugas dan pengunjung harus sehat, menyiapkan sarana ctps hand sanitizer, dan hari buka posyandu sesuai kebijakan pimpinan lokal berdasarkan zona penyebaran covid daerah.

Selanhutnya Arumi mengatakan, saat ini akan lebih aman jika dalam pemantauan ibu hamil tidak dilakukan kontak secara langsung. “Sekarang ini kita tinggal di era digital, yang bisa dengan mudah berkomunikasi tanpa bertatap muka dalam melakukan pemetaan dan identifikasi untuk membuat jadwal dan urutan agar tidak terjadi kerumunan dalam pelayanan posyandu,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, sebelum kegiatan posyandu dibuka sebaiknya di semprotkan disinfektan terlebih dahulu baik alat-alat yang akan digunakan seperti meja, kursi, maupun alat timbangan untuk menjaga kebersihannya.

Memasuki pada hari pelaksanaan Posyandu, perlu diingatkan kembali petugas harus dalam keadaan sehat, memakai APD dan sebelum dan sesudah pelayanan harus menggunakan hand sanitizer dan disemprot disinfektan.

“Jadi selesai melayani satu balita mau pindah ke yang lain harus dibersihkan dulu, ini demi keselamatan yang dilayani dan juga pelayannya,” tambahnya.

Menurutnya, pentingnya koordinasi dengan para warga karena warga bisa diberi tahu apa saja yang harus disiapkan untuk anaknya, harus sehat, kemudian memakai face shield ataupun masker dan juga penting sekali sarung timbangan harus dibawa oleh masing-masing anak.

Keselamatan mereka harus tetap dijaga, memakai masker ataupun face shield, kemudian menerapkan jaga jarak maksimal 3 kelas secara bergantian dan juga mengatur jarak antar meja. Ibu juga harus membawa sarung timbang sendiri.

“Kami tidak akan menyarankan untuk para kader posyandu menyiapkan sarung tinbang satu untuk dipakai bersama,” tuturnya. (poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *