Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Ekonomi Digital Diproyeksikan Meningkat Hingga USD 1 Triliun

Published

on

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto (dok Kemenko)

JAYAKARTA NEWS – Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan meningkat hingga hampir USD1 triliun pada 2030. Dengan adanya aturan progresif dalam kerangka Digital Economy Framework Agreement (DEFA), nilai kontribusi ekonomi digital ASEAN diperkirakan dapat meningkat dua kali lipat mencapai hingga USD2 triliun.

Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (14/4/2025).

“Upaya penguatan ekonomi membutuhkan kerja sama internasional yang semakin erat dengan mitra global, termasuk melalui pemanfaatan forum-forum strategis bilatera,” ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, salah satu wujud nyata dari kerja sama tersebut adalah terselenggaranya Forum Bisnis Indonesia-Rusia, yang mempertemukan lebih dari 30 perusahaan Rusia, termasuk produsen solusi digital, produk makanan, peralatan khusus, dan berbagai sektor industri lainnya.

Forum ini diselenggarakan Yayasan Roscongress, di bawah payung Roscongress International dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

“Kerja sama antara KADIN Indonesia dan Roscongress Foundation menjadi kunci untuk menghadirkan solusi nyata sesuai kebutuhan pelaku bisnis kedua negara,” ujar Airlangga.

Menko Airlangga juga menekankan bahwa terdapat peluang kerja sama dengan Rusia yaitu kerja sama investasi di sektor teknologi siber, pariwisata, kesehatan, pendidikan terutama untuk mengirim lebih banyak mahasiswa belajar di Rusia.

Airlangga mengatakan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berperan sebagai instrumen kunci dalam menarik investasi serta mendorong penguatan ekonomi nasional.

“Pemerintah saat ini mengelola 25 KEK yang tersebar dari Aceh hingga Papua, mencakup 13 KEK Industri, 8 KEK Pariwisata, 3 KEK Digital, dan 1 KEK Aero Technic,” ungkap Menko Airlangga.

Melalui pemberian berbagai fasilitas dan insentif khusus, KEK diharapkan dapat menjadi magnet investasi serta menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di berbagai wilayah Indonesia.

Deputi Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia Denis Manturov berharap untuk dapat bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang strategis seperti pertanian dan energi.

“Untuk mendukung keberlanjutan kerja sama, perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) diharapkan dapat segera terwujud dan ditandatangani pada tahun ini,” ungkap DPM Manturov. (yog)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement