Connect with us

Kabar

Big Bad Wolf Hadir Lagi di Medan

Published

on

Para pengunjung bazar buku Big Bad Wolf di Gedung Andromeda, Lanud Soewondo, Polonia. (Foto. Ist )

Jayakarta News – Bazar buku terbesar di dunia, Big Bad Wolf kembali dibuka di Gedung Andromeda, Lanud Soewondo, Polonia, Medan pada Rabu, 4 September 2019. Bazar ini akan berlangsung sampai 16 September 2019.

Big Bad Wolf telah sukses diselenggarakan di beberapa kota besar seperti, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Medan merupakan kota keempat di tahun ini yang didatangi. Di Medan, event tahun ini adalah event kedua.

Bazar Buku Big Bad Wolf ini dibuka selama 24 jam non-stop dan gratis biaya masuk gedung. Tidak itu saja, Bazar Buku Big Bad Wolf juga memberikan diskon 60 hingga 80 persen untuk semua buku internasional.

Karena tingginya antusiasme dan permintaan masyarakat, Bazar Buku Big Bad Wolf tidak hanya diadakan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Medan, melainkan di tujuh kota besar di Indonesia mewakili Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Untuk diketahui, Bazar Buku Big Bad Wolf pertama kali diadakan di Kuala Lumpur pada tahun 2009 dan buku-buku yang disediakan merupakan buku-buku baru yang dibeli langsung dari penerbit-penerbit internasional.

Kehadiran Bazar Buku Big Bad Wolf dengan misi menggalakkan budaya membaca sejak dini, meningkatkan minat baca, serta menyediakan akses untuk memperoleh buku bacaan yang berkualitas bagi semua kalangan masyarakat di Indonesia.

Dengan hadirnya Bazar Buku Big Bad Wolf, diharapkan dapat menjadi salah satu wadah untuk menyebarluaskan wawasan ilmu pengetahuan dan mengajak masyarakat untuk lebih mencintai buku. Rendahnya minat baca di Indonesia, membuat Bazar Buku Big Bad Wolf terus tergerak untuk mengajak masyarakat agar lebih gemar membaca buku dan menjadikan buku sebagai kebutuhan sehari-hari.

Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi. (Foto. Ist)

Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi yang kini dikenal sebagai ‘Ibu Buku’ mengatakan saat ini, dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0. Pada era ini, semua aktivitas berbasis mesin terintegrasi jaringan internet (internet of things).

“Keadaan dunia yang semakin mengglobal membuat kita harus memperluas dan mempertajam pengetahuan kita terhadap informasi yang terus beredar, situasi ini menuntut kita agar lebih kritis dan memperbaiki kualitas diri,” ujar Uli dalam Opening Ceremony bazar, Rabu (4/9).

Kemudian, lanjutnya, upaya menyiapkan generasi mendatang untuk berpikir inovatif, diperlukan gerakan untuk mengajak generasi milenial untuk banyak membaca buku, semakin banyak membaca, semakin banyak hal pula yang diketahui, karena buku adalah jendela dunia.

Dan lebih dari 1 juta buku dihadirkan di Bazar Buku Big Bad Wolf Medan 2019 dengan berbagai genre buku tersedia seperti buku memasak, arsitektur, seni, budaya, novel, fiksi, roman, sastra, graphic novel, bisnis, fashion dan masih banyak lagi. Tersedia juga buku untuk anak-anak seperti buku cerita, buku untuk mewarnai, sound books, board books, pop-up books dengan harga yang sangat terjangkau.

Bazar Buku Big Bad Wolf selalu berusaha memberikan bacaan yang bermutu dan mengikuti perkembangan zaman. “Sejak tahun lalu, Bazar Buku Big Bad Wolf telah memperkenalkan Buku Ajaib. Buku ini menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) yang merupakan terobosan baru dalam menjadikan cerita dan pembelajaran lebih interaktif serta mengembangkan imajinasi anak-anak. Melalui Buku Ajaib, anak-anak dapat merasakan pengalaman unik menyaksikan karakter favorit mereka menjadi hidup,” ungkapnya.

Dengan bantuan aplikasi gratis, anak-anak diajak untuk membaca, belajar, bermain dan berinteraksi dengan karakter kesayangan, seperti mewarnai halaman, menemukan objek tersembunyi, menikmati berbagai kreasi animasi, musik dan masih banyak lagi.

Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi. (Foto. Ist)

“Terdapat 13 judul Buku Ajaib, 11 buku tersebut berbahasa Inggris dan dua berbahasa Indonesia yaitu edisi Ayo Shalat – Alif dan Sofia, buku ini mengajarkan anak-anak bagaimana cara berwudhu dan tata cara shalat lima waktu yang hanya bisa didapatkan secara eksklusif di Bazar Buku Big Bad Wolf Medan 2019,” jelas Uli.

Opening ceremony dihadiri Ibu Enny Kamal, selaku Regional Head Bank Central Asia (BCA). Kemudian dalam hal ini Ibu Enny Kamal mengatakan BCA berkomitmen untuk turut serta mendukung penyadaran pentingnya membaca buku pada masyarakat terutama pada generasi muda

Selama 11 hari, 24 jam non-stop, masyarakat Medan bisa berburu buku-buku favorit dengan harga murah dan menikmati beragam promo menarik dari BCA.” Promo istimewa yang ditawarkan antara lain voucher cashback hingga Rp. 500.000, untuk pembayaran dengan Kartu Kredit BCA dan Kartu Debit BCA dengan chip, diskon 50% untuk pembelian voucher BBW menggunakan Reward BCA, program beli 7 gratis 1 Buku Ajaib Augmented Reality dengan Kartu Kredit BCA, Kartu Debit BCA, Flazz, maupun Sakuku, serta Cicilan BCA 0% hingga 6 bulan.

“Kami berharap masyarakat, khususnya generasi muda Medan, dapat memperluas cakrawala pengetahuannya melalui gelaran Bazar Buku Big Bad Wolf ini.” ujar Ibu Enny Kamal.

Bazar Buku Big Bad Wolf mengajak para pengunjung yang hadir untuk berpartisipasi dalam menyebarkan kebaikan kepada saudara-saudara kita yang berada di pelosok tanah air dengan cara mendonasikan buku-buku yang mereka beli di korner Red Readerhood.

Red Readerhood adalah program sosial dengan misi untuk mewujudkan minat membaca sejak dini serta akses buku yang luas bagi semua kalangan, termasuk yang berada di pelosok tanah air. Buku-buku ini akan disalurkan kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan.

Bazar Buku Big Bad Wolf bersama Yayasan Alusi Tao Toba tahun lalu telah berhasil menyebarkan buku untuk teman-teman yang berada di Samosir. Tahun ini, bersama dengan FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Abri dan TNI Polri), telah berhasil menyebarkan buku kepelosok Indonesia seperti ke PAUD-PAUD, masyarakat sekitar Danau Toba, dan  pulau-pulau kecil di Sulawesi.

Untuk Bazar Buku Big Bad Wolf Medan 2019, buku-buku akan disumbangkan ke PAUD, PKBM, dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Binaan FKPPI PD2 Sumut. Bazar Buku Big Bad Wolf berkomitmen untuk bisa selalu memberikan dampak langsung kepada masyarakat Indonesia, melalui kegiatan donasi buku ini diharapkan buku-buku yang didonasikan dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Bazar Buku Big Bad Wolf juga menyediakan fasilitas penunjang seperti food court, pengunjung yang hadir dapat menikmati makanan ringan, makanan utama hingga makanan penutup.

Bagi para pengunjung Big Bad Wolf Medan 2019, jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan hadiah total voucher Bazar Buku Big Bad Wolf senilai Rp 54 juta dengan mengikuti kontes yang diadakan selama bazar berlangsung. Ada dua kontes yang dapat diikuti oleh pengunjung yaitu #FotodiBBWMDN2019 dan

#BarbukBBWMDN2019. Akan dipilih 15 pemenang harian untuk masing-masing kontes. Untuk mendapatkan informasi detail mengenai Bazar Buku Big Bad Wolf Indonesia, dapat diakses melalui Facebook:bbwbooksindonesia dan Instagram: @bbwbooks_id.

Tentang Big Bad Wolf Books

Bazar Buku Big Bad Wolf pertama kali diadakan di Kuala Lumpur pada tahun 2009. Buku-buku yang disediakan merupakan buku-buku baru yang dibeli langsung dari para penerbit yang kemudian dijual ke seluruh penjuru dunia dengan diskon 60-80%. Di Indonesia, Bazar Buku Big Bad Wolf dikelola oleh PT. Jaya Ritel Indonesia, dengan misi untuk membantu membentuk masyarakat gemar membaca serta mencerdaskan bangsa, agar siap berkompetisi pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Big Bad Wolf juga mengadakan kegiatan sosial “Red Readerhood” sebagai program dukungan untuk menyebarkan kegembiraan membaca bagi semua kalangan.

Tahun lalu, Big Bad Wolf Indonesia memberikan ribuan buku kepada warga Gorontalo, menggunakan perahu sampan ke daerah yang tidak memiliki akses jalan dan juga mendonasikan buku untuk teman-teman yang berada di Samosir bersama dengan Yayasan Alusi Tao Toba.

Buku-buku yang didonasikan diharapkan dapat bermanfaat dalam memajukan pendidikan dan menjadi semangat baru untuk lebih gemar membaca mengingat Pulau Samosir masih memiliki keterbatasan dalam akses informasi dan juga pendidikan. (*/Monang Sitohang)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *