Kabar
Kolaborasi Internasional Percepat Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi
JAYAKARATA NEWS—– Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Koordinator Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menegaskan bahwa kolaborasi internasional menjadi prioritas guna mempercepat kualitas perguruan tinggi Indonesia melalui kerjasama internasional, terutama dengan Belanda. Kalimat itu diucapkan Bambang Permadi dalam pidato pembukaan WINNER 2020 kemarin (24/11/2020).
Menurut Bambang Permadi, WINNER 2020 adalah sebuah acara yang akan memberikan kesempatan untuk merefleksikan sejarah panjang kolaborasi Indonesia-Belanda, mengidentifikasi prioritas bersama, memperdalam hubungan antara kedua negara dan membentuk kolaborasi baru.
Menjawab pertanyaan peserta WINNER 2020 Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, kerjasama international dalam penelitian dan pendidikan sangat penting untuk mengembangkan penelitan, pendidikan dan teknologi di Indonesia. Saat ini universitas di Indonesia menduduki peringkat 296 di QS world (rangking universitas di dunia). Hal ini bisa dikatakan cukup rendah, mengingat Indonesia merupakan peringkat ke 4 dalam populasi penduduk dunia dan menduduki posisi ke 16 dalam GDP di perekonomian. Berkaitan dengan informasi tersebut Indonesia perlu mempercepat peningkatan kualitas perguruan tinggi, terutama dengan Belanda.
Menurut Bambang Permadi, universitas – universitas di Belanda cukup dikenal. “Berdasarkan pengalaman saya ketika masih menjabat di Universitas Indonesia melakukan kontak dengan universitas luar negeri (baik dengan pihak universitas dan professor) untuk menawarkan kerjasama penelitian sangatlah mudah. Melalui acara ini diharapkan kerjasama penelitian Indonesia dengan Belanda dapat terus bertambah dan akan terus mendapatkan dukungan penuh dari kedua belah negara,” katanya.
Menjawab pertanyaan tentang sektor apa saja yang akan menjadi prioritas, Bambang Permadi menyatakan, kesehatan dan pendidikan adalah dua hal yang ada di dalam daftar utama. Dalam kondisi pandemik ini tentunya area kesehatan yang sangat diprioritaskan dibandingkan dengan pendidikan. Namun, kita juga tidak bisa melupakan aspek ekonomi. Masyarakat bisa saja kebal dari virus yang ada, tetapi ada suatu kondisi dimana masyarakat tidak bisa bertahan hidup apabila tidak adanya pemasukan ekonomi.
Maka dari itu aspek ekonomi dan sosial harus diperhatikan. Dalam kondisi yang sedang terjadi ini juga, aspek lingkungan menjadi perhatian. Dengan adanya pembatasan aktivitas perekonomian, kita dapat merasakan lingkungan yang lebih bersih. Dalam kesimpulan, mengkombinasikan tiga aspek yaitu aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan harus seiring sejalan dan Indonesia dapat melihat contoh penerapan keseimbangan dalam ketiga aspek ini. Penelitian dalam penemuan vaksin juga akan menjadi prioritas dalam kerjasama penelitian dan diharapkan Indonesia dan Belanda dapat melakukan hal ini.
Sementara itu Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda Ingrid van Engelshoven yang hadir pada sesi pembukaan WINNER 2020 tersebut menyatakan, Indonesia adalah pintu gerbang Asia Tenggara, Belanda adalah pintu gerbang ke Eropa dalam hal ini saling bekerja sama adalah agenda yang dimiliki oleh kedua negara. WINNER menjadi sebuah momentum bagi kedua negara untuk dapat terus melakukan kerja sama di masa yang akan datang.
Dalam pidato pembuka Ingrid van Engelshoven mengajak untuk belajar bersama, bertukar pikiran bersama agar Belanda dan Indonesia dapat menjadi pemenang. “Perkembangan pesat di Indonesia sangat mengesankan dan Kami (Belanda) ingin menjadi bagian dari perkembangan ini,” ujarnya.
Menurut Ingrid, Indonesia merupakan negara yang sangat berharga dan Belanda sangat beruntung telah sering melakukan kerjasama baik di ranah perguruan tinggi dan penelitian. Dapat dilihat bahwa perkembangan Indonesia sangat pesat dan dicapai dalam kurun waktu yang singkat. “Bagi kami (Belanda) hal ini sangat mengesankan. Pentingnya kolaborasi internasional adalah untuk mempertahakan dan memajukan proses perkembangan ini menjadi lebih baik. Dibutuhkan sumber daya manusia yang terbaik dan fasilitas yang terbaik, kedua negara ini juga saling menghargai dalam hal perbedaan yang ada. Ini merupakan hal penting untuk terus menjaga kerjasama yang telah ada dan melakukan kerjasama baru,” katanya.
Ingrid berpendapat, penelitian dalam bidang medis dan kualitas hidup harus diprioritaskan untuk saat ini. Namun hal-hal lain juga tidak akan dilupakan seperti perubahan iklim, biodiversitas, hukum dan keadilan, agrikultur dan hidrologi.
Karena itu Menristek/Kepala BRIN Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda Ingrid van ven Engelshoven sama-sama menyatakan komitmennya di tingkat tertinggi untuk memfasilitasi dan memperluas akses institusi pendidikan tinggi Indonesia ke penelitian Belanda dan peluang pendidikan serta kerjasama beasiswa. (laksmi wuryaningtyas)