Entertainment
“Kafir, Bersekutu Dengan Setan,” tak Cuma Jual Setan
“Kafir” mengambil latar belakang era 1990-an, di sebuah rumah tua terpencil. Ketiadaan akses dengan dunia luar membuat suasana makin mencekam, apalagi ketika teror mulai melanda
Suasana dan nuansanya mengingatkan pada “Pengabdi Setan” karya Joko Anwar yang berlatar belakang masa lampau. Di luar itu, “Kafir” juga memperlihatkan pemandangan indah alam yang memanjakan mata.
Lagu klasik “Mawar Berduri” karya A Riyanto yang dipopulerkan Tetty Kadi diaransemen ulang, berubah jadi musik yang membuat bulu kuduk meremang. Aghi Narottama, Bemby Gusti, dan Tony Setiaji sebagai penata musik lihai bereksperimen untuk membuat musik-musik yang menambah ketegangan film.
Ingin menjadi film horor yang tak cuma mengandalkan kejutan-kejutan dan kemunculan sosok menyeramkan di sana-sini, itulah yang dipegang teguh oleh produser eksekutif Upi Avianto saat membuat “Kafir, Bersekutu Dengan Setan”.
Film yang terinspirasi dari film “Kafir” yang tayang pada 2002 lalu itu tidak cuma menjual setan-setan, tapi plot menarik, penuh misteri, dan menimbulkan rasa penasaran. Keinginannya terwujud ketika produser Chand Parwez Servia dari Starvision menawarinya untuk membuat remake dari “Kafir” (2002). Upi menyambut tawaran itu, dengan catatan dia diperbolehkan membuat cerita baru dengan benang merah dari “Kafir” yang tayang belasan tahun lalu.
Sujiwo Tejo kembali menjadi dukun Jarwo, salah satu karakter di tengah tragedi misterius yang melanda keluarga harmonis pasangan suami istri Sri (Putri Ayudya) dan Herman (Teddy Syach).
Kehidupan damai Sri dan Herman yang sudah dikaruniai dua anak, Andi (Rangga Azof) dan Dina (Nadya Arina), gonjang-ganjing saat si kepala keluarga meninggal secara ganjil. Ia mengeluarkan beling dari mulut sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Sepeninggal Herman, Sri berubah menjadi aneh, paranoid dan sering merasa ketakutan di rumahnya sendiri. Berkali-kali ia mendatangi kediaman Jarwo, yang mengatakan ada orang yang menyantet Sri. Kedua anak Sri lalu menyelidiki masa lalu yang mungkin berhubungan erat dengan tragedi yang melanda keluarga mereka.
“Kami ingin membuat horor klasik yang tidak cuma berisi setan mengagetkan, tapi punya cerita kuat. Hujan yang biasanya bersuasana romantis kali ini saya buat penuh horor dan menyeramkan. Disertai kilatan petir dan angin kencang.” ujar Upi yang menulis skenario “Kafir” bersama Rafki Hidayat.
Film yang akan tayang pada 2 Agustus itu disutradarai Azhar Kinoi Lubis dan dibintangi juga Nova Eliza, Slamet Ambari, Oce Permatasari, Djenar Maesa Ayu, Dolly Marten, Antara, Yayu Unru, dan Laksmi Notokusumo. ***