Connect with us

Sport

Wushu harus Pertahankan Tradisi Medali Emas SEA Games dan Asian Games

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Airlangga Hartarto berharap atlet wushu bisa terus mempertahankan tradisi medali emas pada ajang SEA Games dan Asian Games.

Sebab sejauh ini olahraga wushu selalu menyumbangkan medali emas saat Indonesia tampil di multievent tersebut.

Harapan Airlangga Hartarto tersebut disampaikan saat pelantikan pengurus PB WI periode 2022-2026 di Badan Pengembangan SDM Industri Jl Widya Chandra Jakarta Selatan, Selasa malam (22/3).

“Tentu kita harapkan olahraga ini bisa hasilkan Indonesia Raya di berbagai event seperti SEA Games dan Asian Games, dimana  wushu selalu punya tradisi emas,” kata Airlangga.

Ini merupakan periode kedua Airlangga menjabat sebagai Ketua Umum PB WI. Pada periode pertama lalu, banyak prestasi yang sudah ditorehkan atlet binaannya, mulai Asian Games 2018 Jakarta Palembang dan SEA Games 2019 Filipina.

Pelantikan pengurus PB WI periode 2022-2026 di Badan Pengembangan SDM Industri Jl Widya Chandra Jakarta Selatan, Selasa malam (22/3)/foto: humas PB WI

Pada periode kedua ini, Airlangga mengakui bahwa PB WI memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi.

Selain mempersiapkan diri mengikuti SEA Games 2022 di Vietnam, Asian Games 2022 di China serta menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Junior akhir tahun ini, pihaknya juga siap memasyarakatkan olahraga wushu di Indonesia.

“Ada banyak tantangan yang dihadapi pada periode kedua ini. Selain banyak pertandingan, wushu harus lebih populer. Tapi beberapa sasana ada yang sudah membuka cabang di mal-mal, ini menandakan bahwa wushu sudah lebih populer,” ungkap Airlangga yang juga menjabat Menko Bidang Perekonomian ini.

Lebih lanjut, Airlangga juga menuturkan bakal menjalankan program pembinaan atket muda berbakat.

Apalagi, wushu masuk sebagai salah satu dari 14 cabor prioritas pemerintah yang dikemas dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Pembinaan atlet muda ini juga diharapkan akan menjadi andalan Indonesia saat wushu dipertandingkan pada Olimpiade.

“Program pembinaan atlet muda berbakat ini akan terus berkesinambungan dan wushu dimasukkan roadmap Kemenpora (DBON) untuk ditandingkan di Olimpiade,” tambahnya.

Airlangga juga menyampaikan bahwa PB WI saat ini membina olahraga tradisional wingchun. Menurutnya, olahraga itu siap dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh Sumut.

“Rencananya nanti di PON Aceh Sumut karena beberapa single event telah dipertandingkan dan mengacu pada IWUF,” kata Airlangga.

Menenai Kejuaraan Dunia yang akan digelar tahun ini, pihaknya akan menyiapkan atlet yang berkualitas agar Indonesia sebagai tuan rumah bisa memberikan prestasi maksimal.

Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman berharap prestasi olahraga wushu di bawah kepemimpinan Airlangga periode kedua ini makin mentereng.

“Diharapkan pada masa masa bakti 2022-2026, prestasi wushu akan jauh meningkat sehingga apa yang diharapkan bersama bahwa 2032 wushu dipertandingkan di Olimpiade, bisa berprestasi,” ujar Marciano.

Mengenai harapan agar olahraga tradisional wingchun bisa diperlombakan pada PON 2024, pihaknya tak mempersoalkan. “Itu nanti akan satu paket dengan wushu kategori lain. Jadi tidak masalah,” terangnya.

Sebagai pembina induk organisasi seluruh olahraga Indonesia, KONI Pusat akan memberikan dukungan penuh kepada PB/PP, termasuk wushu.

“Oleh karenanya, mari berikan dukungan penuh, berikan kritik yang konstruktif dalam pembinaan wushu ini,” tegas Marciano.

Marciano Norman sendiri langsung melantik Airlangga Hartarto beserta jajaran dengan disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

Di saat yang sama, Menpora Amali menyatakan bahwa pemerintah mengapresiasi dan mengharapkan kepengurusan periode kedua PB WI pimpinan Airlangga Hartarto bertambah sukses.

“Kalau periode pertama sukses, apalagi terpilih secara aklamasi akan lebih sukses lagi,” kata Menpora.

Menpora Amali menjelaskan, cabor wushu masuk dalam DBON dan sebagai cabor unggulan bukan main-main.

Sebab untuk menentukan cabor prioritas, kajiannya mendalam dengan melibatkan banyak pihak dan stakeholder olahraga Indonesia.

“Dan berdasarkan catatan statitisk, wushu memang selalu memberikan prestasi,” ungkap Menpora.

“Untuk dua cabor, pencak silat dan wushu sengaja kita masukkan prioritas karena pada saat itu kita sedang bidding tuan rumah Olimpiade 2032. Wushu dan pencak silat diharapkan bisa jadi andalan Indonesia.

Tapi kita terlambat dan tuan rumah jadi Brisbane (Australia),” terangnya.

Meski demikian, Indonesia tak boleh patah semangat. Menpora menyampaikan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia akan kembali mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade selanjutnya pada 2036. “Bapak Presiden sampaikan untuk kita biding lagi tuan rumah Olimpiade 2036. Dan kalau kita tuan rumah, nanti tempatnya di IKN (Ibu Kota Negara),” tandasnya.***/din

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *