Connect with us

Sosial Budaya

Tiga Warisan Budaya tak Benda Indonesia Diajukan ke UNESCO

Published

on

Tiga Warisan Budaya tak Benda Indonesia Diajukan ke UNESCO
Rego Ponoroga warisan budaya Indonesia (Ist)

JAYAKARTA NEWS – Tiga warisan budaya akan diajukan Indonesia sebagai warisan budaya tak benda kepada Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada Desember 2024. Hal ini upaya pelestarian budaya Indonesia kepada dunia.

Ketiga warisan budaya yang akan diajukan sebagai warisan budaya takbenda dunia itu masing-masing Reog Ponorogo, alat musik Kolintang serta pakaian kebaya.

“Langkah konkret pengajuan warisan budaya menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menjaga, melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Jakarta, Sabtu (17/11/2024).

Fadli mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, upaya pelestarian budaya semakin ditingkatkan melalui program-program konkret, seperti pengajuan warisan budaya kepada UNESCO.

Pengajuan ini, lanjut Fadli, bertujuan untuk menceritakan kembali jejak budaya serta memperkenalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam warisan budaya tersebut, misalnya nilai mengajarkan kebersamaan, gotong royong dan penghormatan terhadap keberagaman.

Menurut Fadli, Indonesia menjadi negara yang paling kaya budayanya di seluruh dunia. “Setelah saya keliling ke banyak negara, tidak ada negara yang kekayaan budayanya lebih hebat dari Indonesia,” tukasnya.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah, kata Fadli, adalah membuat Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, yang dijadikan sebagai fondasi dalam mengembangkan nilai-nilai luhur budaya, keberagaman budaya, memperteguh jati diri bangsa serta memperkokoh persatuan dan kesatuan.

Terdapat pula Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. Melalui aturan itu pemerintah berkomitmen untuk memastikan pelestarian perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya secara berkelanjutan sebagai warisan bangsa yang memiliki nilai penting bagi identitas nasional, pendidikan dan kebudayaan.

Fadli berharap melalui pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, kebudayaan Indonesia dapat lebih dikembangkan, dimanfaatkan dan dibina dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Menurut Fadli, perjuangan bangsa Indonesia tak cukup hanya berhenti di tangan pemerintah. Pelibatan aktif masyarakat, akademisi, pelaku seni, generasi muda menjadi kunci utama keberhasilan kita menjaga warisan budaya. (yr)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement