Connect with us

Kabar

Tiga Kartu “Kuburan” Jokowi

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Membawa tiga kartu ke sesi debat Capres-Cawapres Sabtu (13/4), Jokowi ibarat tengah menggali kuburnya sendiri. Pakar komunikasi Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai wajar jika petahana berusaha menampilkan apa yang dianggapnya berhasil. Tetapi ihwal tiga kartu yang selalu dibawa-bawa Jokowi, justru rentan diserang.

Seperti dikutip detik.com, Hendri Satrio memberi catatan pada tiga kartu yang menjadi janji Jokowi. “Tiga kartu itu seperti kekurangan dia terhadap pembangunan yang dia lakukan. Jadi, kalau dia bilang sembako nanti ada kartu sembako yang didiskon, artinya nanti kalau dia (tetap) memimpin, harga sembako memang mahal,” tuturnya. Dengan kata lain, kartu diskon untuk sembako sekaligus pembenaran, bahwa harga sembako memang mahal.

Hedri Satrio juga menyinggung link and match untuk Kartu Pra-Kerja. “Salah satu alasannya adalah, korban-korban PHK akan dilatih. Artinya dia juga mengakui ada PHK pada saat dia memimpin. Jadi menurut saya, hati-hati dengan tiga kartu itu. Jadi harus dielaborasi lebih jauh,” lanjutnya.

Terkait hal itu, beberapa waktu lalu bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan pernyataan yang secara tidak langsung mementahkan gagasan Jokowi. Menurut JK, kebijakan memberikan tunjangan untuk pengangguran cocok diberikan untuk negara maju dengan jumlah penduduk sedikit. Sementara untuk diterapkan di Indonesia, kebijakan itu perlu dikaji lagi.

“Ada banyak negara seperti itu. Di Amerika, Kanada, Australia, ada tunjangan buat yang menganggur, tapi itu biasanya terjadi kalau negara itu maju, penduduknya tidak banyak,” kata JK kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta beberapa waktu lalu.

Kemudian tentang Frepport. Perusahaan tambang Amerika Serikat yang sekian lama menguasai kekayaan alam Indonesia. Nah, Hendri pun menyoroti Freeport yang sempat diungkapkan Jokowi dalam debat. Menurutnya, selama ini polemik tentang Freeport belum selesai.

Pemerintah Jokowi mengklaim berhasil menguasai 51 persen seham Freeport, sementara Prabowo menunjukkan data, bahwa Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc dalam laporan keuangannya mengklaim menguasai keuntungan 83 persen. Sementara, Indonesia yang nota bene dikatakan menguasai 51% saham, faktanya tidak memperoleh bagi hasil keuntungan. “Dan kalau Prabowo-Sandi ini mengelaborasi lebih jauh, mungkin menarik,” ucapnya.

Calon petahana Joko Widodo saat kampanye pamungkas di GBK Jakarta, sebelum malam harinya melakukan debat terakhir di Hotel Sultan, Jakarta. Dalam setiap kampaye, Jokowi menawarkan tiga kartu saktinya. (Jayakarta News/Firman H.)

Hendri berkesimpulan, capres Prabowo Subianto mampu menampilkan ciri khasnya pada sesi pertama debat kelima capres-cawapres. Sementara itu, cawapres Ma’ruf Amin dinilai tampil tenang karena tidak memberikan pernyataan pada sesi pembuka debat.

“Mereka berdua mulai menampilkan ciri khas, dan Pak Prabowo langsung ngegas dengan dia mengatakan arah pembangunan salah. Itu cukup membuat dia menjadi perhatian, tapi kemudian Mas Sandi menurunkan emosi Prabowo, berusaha menenangkan, berusaha mengatakan hal-hal yang lebih positif, seperti Indonesia negara kaya,” ujar Hendri seraya menambahkan, “di sesi pertama itu, yang paling tenang adalah Kiai Ma’ruf karena dia nggak ngomong…..” (*/rr)

meme kartu pra kerja Jokowi di Google.
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *