Connect with us

Entertainment

Swara Maharddhika 40 Tahun Lalu

Published

on

 

NASIONALISME dan patriotisme selalu menjadi warna utama yang tebal pada setiap ulang tahun Swara Maharddhika (SM). Biasanya, sore hari dimulai upacara bendera lengkap dengan inspektur dan komandan upacara.

Menyanyikan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’, mengheningkan cipta, pembacaan Pancasila, dilanjutkan lagu ‘Mars SM’ dan pembacaan Ikrar SM. “Prinsip kami Pancasila Jiwaku harus tertanam di jiwa setiap anggota. Sebelum ribut-ribut slogan ‘Kami Indonesia, Kami Pancasila’ belakangan, SM sudah menerapkan hal tersebut 40 tahun silam,” ujar anggota Restu Imansari, penggagas Pameran Buku 40 Tahun SM.

“Anggota SM dari Angkatan 1 sampai Xll juga dilatih untuk fasih dalam soal seni budaya tradisional Indonesia. Mulai dari cara mengenakan kostum tradisional, sampai belajar tarian dan alat musik daerah, seperti gamelan ” papar Guruh Soekarno Putra, pendiri SM.

Sejarah mencatat, SM ikut memberi corak, warna dan gaya yang khas seni budaya Indonesia. Dan gaungnya masih terasa hingga kini serta dijadikan panutan untuk banyak insan kreatif.

Swara Maharddhika bermula dari kelompok grup vokal beberapa SMA yang diresmikan pada 1977. Dalam perjalanannya SM telah meninggalkan jejak dalam seni panggung hiburan di Indonesia.

Bukan hal yang lazim diketahui masyarakat luas, terutama generasi sekarang, bahwa Swara Maharddhika tidak hanya sekadar mengangkat seni tari, seni musik, dan seni peran ke atas panggung. SM juga  sebuah paguyuban seni remaja yang telah membuka mata banyak anggotanya (dari angkatan I – XII) akan kayanya seni tradisional Indonesia. SM mengajak bagaimana menghargai dan mencintai Indonesia melalui seni, dan yang paling penting berhasil membentuk pribadi anggota-anggotanya menjadi tangguh, luwes, nasionalis, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

Sebut saja anggota yang sukses dibidangnya; Denny Malik, Soraya Haque, Marissa Haque, Titi DJ, Memes, Ati Ganda, Irianti Erningpraja, Restu Kusumaningrum, Ai Syarif, Harry de Fretes, Kris Soewardjo, Andri Sentanu, Rama Soeprapto, Dewi Soeharto, Sitta Chirana, Elmo Hillyawan, Benny Rahardjo, Trisna Chandra Idham, Benny Adrianto, Yunita Ayu Kemala, Jazz Pasay, Ibnu Faisal, Fani Wiryawan.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *