Connect with us

Entertainment

Siti Fauziah Saekhoni Pemeran Bu Tejo yang Julid

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Film pendek ‘Tilik’ (Menjenguk) yang berdurasi 32 menit mendadak viral di kanal YouTube Ravacana Film. Film yang didanai oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Jogjakarta sampai saat ini ditonton 2, 7 juta di YouTube.

Ini gegara seni peran ‘Si Ratu Gosip’ bu Tejo yang julid (iri, dengki) yang dimainkan cemerlang oleh pemeran teater dan film dari Teater Garasi Jogjakarta, Siti Fauziah Saekhoni, 31 tahun. Ternyata, Siti Fauziah ini sudah muncul di layar film sebanyak 6 judul, antara lain ‘Mencari Hilal’, ‘Sultan Agung’ dan ‘Bumi Manusia’.

Apa yang menyebabkan Anda jadi trending di media sosial (bahkan, tagar #buTejo marak di Twitter) ? ” Kaget aku. Enggak ngira diapresiasi banyak orang. Wong bahasa filmnya bahasa Jawa, lho. Yo opo yo..” jawab Siti Fauziah polos.

Karakter sebagai bu Tejo suka bergosip ria dan bergunjing pedas di bak truk dengan puluhan ibu yang hendak ’tilik’ (menjenguk) bu Lurah yang dikabarkan sakit, di sebuah Rumah Sakit. Dalam perjalanan dalam bak truk itulah, bu Tejo dan ibu-ibu terus ngoceh menggunjingkan bunga desa, Dian.

Adegan seru terjadi antara bu Tejo berdebat dengan Yu Ning (Brilliana Desy) yang pro Dian. Adegan lain yang bikin penonton terpingkal adalah ketika truknya mogok di jalan sepi dan terpaksa harus didorong oleh ibu-ibu agar mesinnya bisa tokcer lagi.

Endingnya, ketika sampai di Rumah Sakit, datang tergopoh Fikri (anak bu Lurah) dan Dian yang mengabarkan kepada rombongan ibu, bahwa bu Lurah enggak boleh ditilik, karena sedang berada di ruang Unit Gawat Darurat.

Readingnya lama enggak? “Enggak. Malah ada yang one shot one action. Sewaktu truk distop polisi karena enggak boleh mengangkut penumpang, kita ibu-ibu di atas bak truk langsung nyinyir dan ngomel memarahi pak polisi secara spontan. Sampai pak polisi bingung dan akhirnya truk boleh jalan lagi, hahaha…,” tuturnya.

Seni akting Anda dinilai berhasil dan jadi viral di medsos? “Matur nuwun. Saya pikir ini semua adalah kerja keras dari sutradara Wahyu Agung Prasetyo. Dia membebaskan kami berimprovisasi dengan gaya kami masing-masing,” ucap Siti Fauziah lagi sembari ditambahkan, dia acap memerhatikan gaya bicara ibu-ibu di tetangganya atau di RT dan RW sekelilingnya.

Jika ibu-ibu berkumpul, mereka suka bergunjing dan bergosip dan berpikiran negatif. “Hingga saya sering terbawa di luar syuting dan di rumah. Hahaha..malu jadinya…,” pungkas Siti Fauziah tergelak. Yang jelas, ‘Tilik’ terinspirasi dari 2 hal, budaya menilik atau menjenguk kerabat yang sakit dan kecenderungan masyarakat untuk termakan kabar kabur atau hoaks. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *