Metro
Pramono Minta Pelindo Antisipasi Kemacetan di Tanjung Priok

JAYAKARTA NEWS – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Tanjung Priok agar bersama-sama ikut mengantisipasi masalah kemacetan akibat antrean masuk truk.
Pramono menekankan, pihaknya tak ingin kemacetan panjang kembali terulang lagi.
“Saya meminta kerja sama dengan Pelindo, jangan sampai kemacetan yang horor itu terulang kembali, sehingga kita tangani secara bersama-sama, kita lakukan preventif,” kata Pramono, Jumat (16/5/2025).
Gubernur Pramono menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Pelindo untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di Tanjung Priok.
Menurut Pramono, kerja sama pengintegrasian jalan tol Cibitung–Cilincing dan tol Cikampek penting untuk mengurangi beban lalu lintas di jalan arteri.
Hal tersebut, lanjut Pramono, akan memberikan dampak signifikan terhadap kelancaran distribusi logistik.
“Jika kendaraan dari tol tidak langsung masuk ke jalan arteri, maka tekanan lalu lintas bisa dikurangi. Semoga komitmen bersama ini segera direalisasikan,” tambah Pramono.
Gubernur Pramono juga menyoroti pentingnya fungsi Pelabuhan Tanjung Priok sebagai simpul logistik nasional. Aktivitas truk di kawasan tersebut bisa meningkat drastis saat aktivitas bongkar muat tinggi.
“Rata-rata ada 2.500 truk per hari. Saat kemacetan, bisa naik menjadi 4.000 hingga 7.000 truk. Ini harus dimitigasi agar tidak mengganggu kenyamanan warga,” tegasnya.
Sementara itu, Dirut Pelindo Arif Suhartono menjelaskan, kemacetan disebabkan oleh kesalahan perencanaan operasi di salah satu terminal.
“Karena itu, kami ubah pendekatan dari sistem real-time menjadi berbasis perencanaan,” ujar Suhartono.
Dalam sepekan ke depan, lanjut Arif, seluruh terminal wajib melaporkan radar kegiatan sebagai bagian dari sistem kontrol lalu lintas yang lebih terstruktur.
Hal ini, kata Suhartono, dilakukan untuk meningkatkan koordinasi dengan KSOP Tanjung Priok, Pemprov DKI, kepolisian, dan pihak terkait lainnya.
“Kami juga kembali mengaktifkan sistem pemesanan terminal agar kedatangan kontainer dapat dikendalikan. Harapannya, tekanan lalu lintas di jalan arteri bisa dikurangi dan kemacetan tidak terulang,” tutup Arif. (yog)