Otomotif
Populasi Kendaraan Listrik Semakin Tinggi
JAYAKARTA NEWS – Populasi kendaraan listrik yang semakin tinggi menjadi cerminan tingginya minat masyarakat dalam menggunakan kendaraan listrik. Hal ini berpotensi membangkitkan optimisme bahwa penjualan kendaraan listrik akan terus bertumbuh.
“Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor listrik di Indonesia mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2023 sebesar 54.737 unit atau meningkat 218 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 17.198 unit,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita dalam keterangannya Jakarta, seperti dikutip Sabtu (26/10/2024).
Menurut Reni, perkembangan pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), tidak hanya memberikan manfaat pada upaya pelestarian lingkungan, namun juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memajukan ekosistem industri dalam negeri.
Berbagai inovasi juga telah berhasil dilakukan oleh pelaku industri dalam negeri terkait pengembangan ekosistem kendaraan elektrik.
“Pemerintah terus berupaya melakukan pembinaan dan memberikan akses promosi produk kendaraan listrik dalam negeri agar dapat bersaing di pasar lokal maupun global,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/10).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penjualan mobil listrik wholesales pada Januari-Agustus 2024 mencapai 23.045 unit, naik 177,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 8.310 unit. “Angka-angka ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Reni.
Sejalan dengan hal tersebut, penggunaan kendaraan listrik menjadi wujud dukungan terhadap program pemerintah untuk mencapai target net zero emissions pada tahun 2060. Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik melalui berbagai kebijakan insentif dan pengembangan infrastruktur pengisian daya.
“Berdasarkan pengalaman pembinaan yang telah kami lakukan pada IKM alat angkut, pelaku IKM dapat menjadi bagian dari rantai pasok tier 2 dan tier 3 industri otomotif nasional, artinya IKM mampu memenuhi standar kualitas komponen yang telah ditentukan oleh industri besar,” jelas Reni.
Pada tahun 2022, Ditjen IKMA juga telah melaksanakan pendampingan teknis bagi IKM alat angkut di Provinsi Bali dan NTB dalam pengembangan sepeda listrik. “Selain itu, Ditjen IKMA turut mendukung pengembangan sepeda motor listrik ‘Bralink EV1’ di Kabupaten Purbalingga melalui penguatan kompetensi pengelasan SDM IKM alat angkut dan fasilitasi mesin/peralatan,” tutur Reni. (YR)