Connect with us

Entertainment

Film Lebaran: ‘Tarian Lengger Maut’

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Lebaran hari pertama (13/5) sebuah film thriller berbalut misteri berjudul ‘Tarian Lengger Maut’ akan tayang di sejumlah bioskop di Indonesia. Film produksi Visinema Pictures bekerjasama dengan Aenigma Pictures ini disutradarai Yongky Ongestu dan mengambil lokasi syuting di sebuah desa di Purwokerto, Banyumas.

Tarian lengger selalu dibawakan oleh 2 atau 4 penari pria yang ‘didandani’ menjadi penari wanita. Biasanya digelar jika di desa ada upacara panen, kedatangan tamu penting, pernikahan dan khitanan.

Meski kini budaya lokal ini terdesak oleh modernitas, tapi produser Christian Imanuell dan Aryana Yuris tetap membuat film ini. Semula berjudul ‘Detak’, kemudian diganti menjadi ‘Tarian Lengger Maut’.

Refal Hady

“Kami memang sengaja mengangkat budaya lokal di daerah Banyumas yang terkenal dengan tradisi ‘ngapak’nya,” ujar Christian Imanuell. Dua bintang yang sedang naik daun yaitu Refal Hady dan Della Dartyan dicomot membintangi film ini.

Keduanya mencuatkan chemistry dan hubungan dekat yang tak lazim serta menyiratkan intensi yang tak biasa. “Saya berperan sebagai dokter Jati di desa Pagerales yang sedang menyelidiki pasien laki-laki yang raib misterius karena kehilangan jantungnya,” beber Refal Hady.

“Saya beruntung dapat peran ini. Film ini membawa direct impact kepada pekerja kreatif dan seniman tradisi, khususnya musik calung dan tari lengger,” tambah Refal Hady.

Saat itu, dokter Jati terpukau dengan tarian lengger yang dibawakan Sukma (Della Dartyan) yang ikut upacara ritual untuk menerima ‘indang’ untuk memesona penonton dan melindungi pemiliknya. “Prosesnya dua malam sebelum take camera. Saya kulonuwun dan nginap di desa. Saya belajar dan banyak bertanya kepada penari lengger sepuh yang masih ada di desa tersebut,” tutur Della Dartyan.

Della Dartyan

Soal peran Sukma yang jadi penari lengger ‘maut’ yang disukai oleh warga laki-laki di desa, Della Dartyan secara rendah hati mengaku belajar apa itu tari lengger. “Saya coba masuk karakter Sukma seperti apa. Memang cukup lama sampai 1, 5 bulan saya mempelajari tari lengger, soal keluwesannya dan soal kelihaiannya memikat hati cowok desa, sehingga gerakan tari yang saya lakukan mendekati ‘roh’ Sukma,” imbuh Della Dartyan yang unjuk diri dalam upacara ziarah, bersih desa dan khitanan.

Della Dartyan, 31 tahun, adalah finalis Puteri Indonesia 2012-2013 dan meraih gelar Miss Fotogenic 2013 Asean di Bangkok. Peran debutnya di film ‘Love for Sale’ mengantarkannya sebagai aktris pendatang baru terbaik dalam ajang Indonesian Movie Actor Awards’ beberapa tahun silam di Jakarta. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *