Connect with us

Kabar

Bahagianya Sumani Rumah Berdinding Sesek dan Doyong Miliknya Kini Sudah Layak Huni

Published

on

NGAWI, JAYAKARTA NEWS— Senyum bahagia mengembang di wajah Sumani, warga Dusun Bendo, Desa Tempuran, Kec. Paron, Kab. Ngawi, saat rumahnya disambangi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kamis (4/8).

Pasalnya, rumah Sumani merupakan satu di antara 1.952 rumah warga yang menjadi sasaran program rehabilitasi rumah tidak layak huni menjadi rumah tinggal layak huni (rutilahu). Program itu merupakan kerjasama Pemprov Jatim dengan TNI AD khususnya Kodam V Brawijaya.

Rumah Sumani saat ini telah berubah. Dari yang sebelumnya doyong lantaran hanya berdinding anyaman bambu(sesek) kini telah menjadi lebih kuat dengan berdinding bahan calsiboard.

Begitu juga dengan lantai rumahnya, yang semula hanya beralaskan tanah, kini telah terbangun lantai ruangan plester.

“Terima kasih Ibu Gubernur. Bantuan ini telah membantu kami sehingga kami bisa menikmati hunian yang layak dan juga nyaman,” kata Sumani.

“Semoga Ibu dapat kebahagiaan dan rejeki sebanyak-banyaknya. Mugi diparingi sehat. Amin. Terima kasih sekali lagi, Bu Khofifah,” imbuh Sumani.

Gubernur Jatim dan Pangdam V / Brawijaya saat meninjau rumah yang sudah diperbaiki(foto: istimewa)

Sebagaimana diketahui, selain rumah Sumani, total ada 1.952 unit rumah yang dilakukan rehabilitasi oleh Pemprov Jatim dan Kodam V Brawijaya di 11 kabupaten kota di Jatim.

Hari ini, Kamis (4/8), Gubernur Khofifah bersama Pangdam V Brawijaya menyerahkan secara simbolis kunci rumah kepada 8 orang perwakilan warga yang rumahnya telah selesai direhabilitasi.

“Alhamdulillah program rutilahu ini rutin kita laksanakan bersama Kodam V Brawijaya.  Ini adalah upaya kita memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat, yang terjamin kebersihan dan sanitasinya, sehingga mereka bisa tinggal di rumah yang nyaman dan kualitas kesehatannya juga meningkat,” kata Gubernur Khofifah.

Di Ngawi sendiri ada 177 rumah yang menjadi sasaran rehabilitasi rutilahu. Sebanyak 177 penerima program tersebut tersebar di 19 kecamatan di seluruh Kabupaten Ngawi.

Lebih lanjut menurutnya, program renovasi Rumah Tidak Layak Huni menjadi menjadi rumah tinggal layak huni menjadi bagian penting dalam membangun keberseiringan proses akseleratif atau percepatan pembangunan dari seluruh elemen di Jatim.

Hal ini dikarenakan program renovasi Rutilahu ini juga dilakukan dan melibatkan banyak elemen. Seperti Baznas, Pemkab/Pemkot maupun aparat TNI yang bekerjasama dengan Pemprov Jatim ini untuk terus menyisir rumah-rumah tidak layak huni di Jatim.

“Gotong royong adalah kunci melakukan percepatan pembangunan di semua lini. Dan dengan gotong royong semua pihak dan dalam hal ini jajaran TNI AD, masyarakat dan seluruh forkopimcam, Pak Kades, Pak Lurah, dan masyarakat, maka hasilnya bisa melebihi standar. Baik waktu pengerjaan lebih cepat, anggarannya, maupun ukurannya,” katanya.

Tak hanya merenovasi rumah warga, dalam program ini juga terdapat 210 program jambanisasi yang dilakukan di 4 kabupaten. Sehingga ada 15 kab/kota yang dilakukan program renovasi Rutilahu dan jambanisasi.

Ditegaskan Gubernur Khofifah, renovasi Rutilahu dan jambanisasi ini menjadi bagian penting dalam menyiapkan  masyarakat Jatim yang sehat dan sejahtera.

“Jambanisasi merupakan bagian penting karena masalaah sanitasi adalah salah satu penyebab Tuberculosis (TB) dan TB di Jatim masih menjadi PR kita bersama,” katanya.

Menurutnya, yang tidak kalah penting dari program renovasi rutilahu dan jambanisasi adalah penerapan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.

Dengan adanya rumah yang layak huni termasuk jambanisasi di dalamnya, maka setiap keluarga bisa memiliki jamban keluarga, tidak lagi menggunakan jamban umum/bersama.

“Jambanisasi serta adanya rumah layak huni dengan ventilasi yang cukup agar sirkulasi udara baik, maka kami harap ini dapat menjadi salah satu proses masuk ke dalam kehidupan yang sehat. Dan dampaknya adalah masyarakat dapat menerapkan PHBS di lingkungannya,” katanya.

Secara khusus ia berharap kegiatan renovasi Rutilahu dan Jambanisasi ini mampu memberikan rasa aman, rasa nyaman dan salah satu pintu masuk ke dalam keluarga bahagia dan sejahtera.

“Tentunya kami berharap formatnya bisa ditumbuhkembangkan lebih baik lagi ke depannya dalam upaya pemenuhan kebutuhan papan yang layak bagi seluruh masyarakat,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, orang nomor satu di Jatim ini juga mengajak masyarakat untuk ‘Tengok Tonggo’ atau ikut menyisir bila tetangganya ada yang memiliki rumah tidak layak huni atau belum memiliki jamban.

“Mari tengok tetangga di sekeliling kita, apakah masih ada yang rumahnya tidak layak huni maupun belum punya jamban. Mari kita gotong royong bersama agar rumahnya bisa lebih sehat lagi,” katanya.

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto mengatakan bahwa kebutuhan pokok manusia adalah sandang, pangan, papan. Dan program rutilahu ini menjadi salah satunya yakni papan.

Untuk itu, ia mengapresiasi dan berterimakasih atas kerjasama dari Pemprov Jatim dalam program rutilahu ini. Hal ini dikarenakan progran rutilahu merupakan program yang berkelanjutan.

“Terimakasih juga kepada masyarakat karena dengan sinergitas di lapangan seluruh program ini dapat dilaksanakan dengan baik. Dan hasilnya melebihi ekspektasi. Selain itu semangat gotong royong jadi kunci utama dalam penyelesaian pekerjaan ini, dimana mulai renovasi Juni dan selesai akhir Juli,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi warga masyarakat Desa Tempuran, Kec. Paron, Kab. Ngawi. Dalam vaksinasi disiapkan 500 dosis vaksin baik untuk dosis kedua maupun booster. (poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *