Connect with us

Entertainment

Arifin Putra Berakting dan Pegang Kamera di Psykopat

Published

on

Arifin Putra stres syuting film Psykopat (foto ellor)

JAYAKARTA NEWS Better late than never (lebih baik terlambat daripada tidak).
Hal itu yang dipegang aktor Arifin Putra Scheunemann di film ‘Psykopat’ (judul semula ‘Persepsi’) yang disutradarai Renaldo Samsara.

“Kapan lagi saya berperan sebagai Rufus Black di film ini. Ceritanya penuh misteri, delusi dan ambisi menjadi satu,” kata Arifin Putra.

Blasteran Jerman – Sunda ini tertarik konsepnya : ia menjadi sosok misterius dan ini tantangan tersendiri.

“Selain berakting, saya juga pegang kamera seberat 4,5 kg di atas kepala untuk mengambil gambar dari sudut pandang saya sebagai orang pertama,” jelasnya.
Diakuinya, ini sesuatu yang baru.

“Jarang atau enggak ada film nasional seperti Psykopat. Sutradara benar-benar ‘gila’. Saya tetap menjaga dan mempertahankan ekspresi wajah saat berakting. Sementara kamera di atas kepala saya harus terus mengoptimalkan perjalanan akting para pemeran,” imbuhnya.
Jelas, dia harus tetap menjaga stabilitas agar gambar enggak goyang.

“Syutingnya bikin stres. Harus pakai framing dan passing. Dan saya jadi operator kamera. Tapi saya suka adegan ini,” tutur Arifin Putra.

Diakuinya, ini cukup rumit. Seorang aktor harus hafal dialog dan mengatur emosi plus memberi sudut pandang kamera terbaik yang dipasang di atas kepala. Dari jauh, kamera ini mirip helm.

Dalam film bergenre thriller ini, Rufus Black selaku ilusionis memberikan tantangan kompetisi berbasis eksperimen sosial kepada empat peserta tinggal di rumah misterius selama 5 hari. Hadiahnya US $ 1 juta.

Mereka tak tahu, rumah tersebut tempat terjadinya kasus pembunuhan.
Sejak hari pertama ada keanehan, muncul makhluk kasat mata.
Seluruh peserta mengalami cedera.

Yang terjadi di rumah misterius hanya rasa tegang dan seram. Semua peserta tak tahu tujuan tantangan kompetisi itu. Siapa yang berhasil keluar hidup-hidup dari rumah misterius ?

“Ini benar-benar sport jantung dan otak. Peserta mengalami konflik batin Kalimat di akhir film sangat menarik : kebenaran adalah kebohongan yang diulang-ulang,” tandas Arifin Putra.
Produksi Ellor Pictures dan RI Pictures ini juga dibintangi Irwansyah, Hannah Al Rashid, Nino Fernandez, Nadine Alexandra, Cornelia Sunny dan Arifin Putra. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement