Connect with us

Kabar

Penasaran! Para Tokoh Dunia Bertanya Soal Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara

Published

on

Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri berbincang dengan mantan PM Jepang Yukio Hatoyama– foto istimewa

JAYAKARTA NEWS— Rencana pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur ternyata menarik perhatian para tokoh dunia. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang rencana tersebut dan latar belakang pemindahan. Pertanyaan itu ditujukan kepada Megawati Soekarnoputri, Presiden RI Kelima, saat acara ramah-tamah sebelum pembukaan DMZ International Forum on the Peace Economy di Seoul, Kamis (29/8).

Megawati  berbincang santai bersama mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder, mantan PM Jepang Yukio Hatoyama, Presiden pertama Mongolia Punsalmaagiin Ochirbat, serta beberapa tokoh penting lainnya dari Rusia, AS, dan Norwegia di ruang tunggu forum yang digelar di Hotel Lotte. Mereka merupakan para pembicara di Forum DMZ.

Uniknya, pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur ternyata menjadi topik menarik bagi para pembicara.

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri bersama mantan PM Jepang Yukio Hatoyama (kiri) dan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder— foto istimewa

Awalnya Kepala National Research Council for Economics, Humanities and Social Sciences NRC, Korsel, Seong Kyoung Ryung yang bertanya kabar pemerintah Indonesia akan memindahkan ibukota negara.

“Ini langkah pertama setelah mungkin lebih dari lima tahun untuk membicarakan hal ini sebelum akhirnya diputuskan,” kata Megawati yang duduk di antara mantan PM Jepang Yukio Hatoyama dan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder.

Seong yang merupakan ketua panitia Forum DMZ pun bertanya apa karena Pulau Jawa akan tenggelam jadi alasan pemindahan itu. “Oh tentu saja tidak,” ujar Megawati sambil tertawa. Seong dan pembicara lainnya pun tertawa bersama mendengar jawaban Megawati.

“Jakarta sebagai ibukota negara sekarang crowded sehingga diputuskan untuk memindahkan ke Kalimantan Timur. Sepertinya butuh lima tahun untuk pindah ke Kalimantan Timur. Pemindahan itu tidaklah mudah,” papar Megawati.

Seong pun menjelaskan Korsel juga sebenarnya memindahkan pusat pemerintahan sekitar tujuh tahun lalu. “Bila diperlukan, Pemerintah Indonesia bisa belajar dari pengalaman Korsel,” tambah Seoung.

Pembicara lain bertanya sudah berapa kali Megawati ke Pyongyang.

“Saya sudah beberapa kali ke Pyongyang dan demikian juga ke Seoul. Jadi sudah bolak balik,” jawab Megawati.

Usai para tokoh beramah tamah, semua pembicara diabadikan dalam sebuah momen foto bersama. Acara dimulai dengan sambutan melalui video Perdana Menteri Korsel Lee Nak-yon, dilanjutkan Megawati menjadi pembicara pertama yang menyampaikan pandangannya di forum itu.

Forum Internasional DMZ untuk Ekonomi Damai itu diselenggarakan oleh The Korean Institute for International Economy Policy (KIEP) dan National Research Council for Economics, Humanities, and Social Sciences (NRC). Tema forum adalah ‘ekonomi damai dan kesejahteraan di Semenanjung Korea dan sekitarnya’.***/ebn

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *