Connect with us

Kabar

Jumatan Ditiadakan, Ini Kata Gubernur Jatim Khofifah

Published

on

Jayakarta News – Masjid-masjid di lingkungan Pemprov Jatim dan TNI Polri mulai Jumat (20/3) ini meniadakan sholat Jumat. Sebagai gantinya masyarakat bisa melakukan sholat dhuhur di tempat masing-masing. Hal tersebut dikemukakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada para wartawan di Grahadi siang tadi.

Menurut Khofifah, keputusan itu mengacu imbauan MUI Jatim yang diterbitkan setelah dilaksanakan pertemuan organisasi keagamaan Islam pada Kamis (19/3) malam yang menekankan pentingnya pencegahan risiko penularan virus Covid-19 dalam pelaksanaan sholat Jumat.

Pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan keputusan itu berakhir karena masih menunggu perkembangan berikutnya. “Tapi kami memutuskan sampai seminggu ke depan. Tapi kalau kondisi tidak memungkinkan maka putusan tetap berlaku,” katanya.

Kendati demikian untuk masjid-masjid di luar Pemprov dan TNI/Polri dipersilahkan melaksanakan dengan ketentuan atau persyaratan di antaranya masjid disemprot disinfeksi, setiap jamaah melakukan pembersihan terutama cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, peniadaan karpet, jamaah menggunakan masker dan jamaah suhu badannya normal.

Pada keterangan lainnya ia mengemukakan, sebaran terakhir Covid-19 di Jatim sampai Kamis (19/3) untuk wilayah Surabaya dan Malang Raya memiliki insiden kasus positif Covid-19 dan terdapat peningkatan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) serta orang dalam pemantauan (ODP) menjadi masing-masing 36 orang dan 91 orang yang tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota se-Jatim. “Yang positif terkena Covid-19 Surabaya 7 orang dan Malang 2 orang,” tuturnya.

Untuk Rumah Sakit yang disiapkan untuk penaangan  Covid-19 di Jtim ada 62, termasuk kepunyaan TNI yang juga menyiapkan layanan dan ruang isolasi. Selain itu ada 152 dokter paru yg ikut dlm tim penangan Covid- 19. “Kalau satu daerah ada sati orang yg positif maka daerah yg bersangkutan masuk terjangkit. Untuk Jatim yang masuk terjangkit di Surabaya dan Malang,” demikian Khofifah. (poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *