Kabar

Soal Penyerangan di Kantor MUI, Din Syamsuddin: Patut Diduga Pelakunya Terpapar Islamofobia

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Mantan Ketua Umum MUI/Mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin sungguh merasa prihatin atas terjadinya penyerangan terhadap kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jl. Proklamasi No. 51, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

“Sungguh memprihatinkan itu terjadi. Patut diduga pelakunya terpapar Islamofobia. Tindakan yang menyasar kantor lembaga (MUI) akan mudah dipahami sebagai bermotif kebencian terhadap MUI atau Islam. Maka jelas Islamofobia itu ada dan nyata,” ujar Din.

Namun, tindakan berupa penyerangan atau perusakan terhadap masjid/mushalla atau tokoh Islam seperti yang terjadi di beberapa tempat terakhir ini dapat dipersepsikan sebagai tindakan sistematis dan tendensius. Kejadian serupa pernah terjadi berentetan jelang Pemilu/Pilpres 2019 tapi tidak pernah ada pengungkapan yg jelas. Waktu itu, Mabes Polri hanya menyatakan pelakunya ada orang-orang gila.

Kejadian-kejadian seperti itu mengingatkan kita di seputar Tahun 1965 dulu kala sering terjadi perusakan masjid dan mushalla, serta penyerangan terhadap ulama dan zuama.

Seperti masa itu, kita pun sekarang merasa living years dangerously atau hidup pada tahun-tahun bahaya.

Maka kepada Polri harus mampu menangkap pelakunya dan mengungkap siapa dalang yang bermain di balik layar. Sayang pelakunya tidak dapat diinterogasi karena meninggal atau dianggap gila. “Kok orang-orang gila bisa beramai-ramai merusak tempat ibadat ya?” Ucapnya.

Surat Ancaman

Sebagaimana diketahui, terjadi peristiwa penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia Pusat, Jl. Proklamasi No. 51, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Ketua Komisi Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Pusat, Cholil Nafis yang sedang menggelar rapat perdana pasca Lebaran Idul Fitri bersama pimpinan MUI Pusat di antaranya MUI Miftachul Akhyar, mengaku terkejut mendengar bunyi letusan tembakan yang mengakibatkan kaca di lobi Kantor MUI Pusat pecah.

Di tempat sama Wakil Sekretaris Jenderal MUI Pusat, Arif Fahrudin yang juga ikut dalam rapat menuturkan sebelum peristiwa penembakan terjadi, pelaku penembakan sebelumnya diketahui datang menggunakan travel.

Kepada pihak keamanan gedung, pelaku mengatakan ingin menemui pimpinan MUI. “Ditanya lagi, mau ketemu siapa? Katanya Ketua MUI. Ya sudah (diminta) tunggu dulu,” ungkap Arif di kantor MUI.

Namun, di saat pelaku menunggu, tiba-tiba pelaku tidak sabar dan mengeluarkan senjata, kemudian melepaskan tembakan. Tembakan pelaku mengarah pada pintu kaca lobi gedung yang membuat kaca pecah.

Menurut Arif, penembakan sekira pukul 11-an WIB. Arif mengatakan dua orang staf MUI mengalami luka. Mereka adalah staf bagian rumah tangga. “Kena serpihan kaca. Ada yang kena gesekan peluru,” kata Arif.

Sebelum peristiwa penembakan, Arif mengatakan pihak MUI pernah menerima surat ancaman yang ditujukan kepada pimpinan MUI. “Infonya yang bersangkutan pernah kirim surat bertemu pimpinan dua kali. Sekarang pengen ketemu,” ujar Arif.

Pelaku penembakan diduga orang yang sama dengan orang yang pernah mengirim surat ancaman. Dalam surat ancaman tersebut tertera nama pengancam Mustofa NR. Pihak MUI menerima 2 kali surat ancaman dan surat ancaman kedua yang diterima MUI Pusat tertanggal 25 Juli 2022.

Berdasarkan info, pelaku yang berdasarkan KTP merupakan warga Lampung, meninggal dunia di rumah sakit.***din

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version