Ekonomi & Bisnis

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas UMKM Halal

Published

on

MALANG, JAYAKARTA NEWS – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, hari Sabtu (18/3) menyelenggarakan “Pelatihan Peningkatan Kapasitas UMKM Halal” selama sehari.

Acara ini diselenggarakan dalam rangka mempercepat sosialisasi sertifikasi produk halal yang sedang digalakkan pemerintah. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dimana dalam Pasal-Pasal yang diubah ada menyisipkan Pasal yang mewajibkan pelaku usaha mikro dan kecil untuk memiliki sertifikat halal bagi produk olahannya.

Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan rektor UIN Maulana Malik Ibrahim, anggota pelaksana BPKH Indra Gunawan, anggota Komisi XI DPR Andreas, dan Sekjen Pengurus Pusat MES, Iggi H. Achsien.

Peserta yang hadir tidak hanya dari kalangan mahasiswa, tapi mayoritas dari kalangan pelaku usaha UMKM di seputar Malang Raya yang berjumlah sekitar 30 orang.

Drs. Susanti Widyastuti, MT dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur mengawali memberi paparan dalam acara ini dengan tema “Kelembagaan dan Perijinan UMKM di Jawa Timur”. Dijelaskan bahwa provinsi Jawa Timur adalah penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,51%. Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sampai triwulan ketiga Jatim tahun 2022 mencapai 2.028,91 triliun rupiah.

Pemateri berikutnya yang tampil adalah Sri Andriani M.Si, seorang akademisi UIN Malang. Materi yang dibawakan adalah tentang “Manajemen Keuangan UMKM”. Dalam paparannya dijelaskan pentingnya pelaku usaha untuk faham akan manajemen keuangan. Minimal sudah memisahkan keuangan usaha dengan keuangan rumah tangga. Lebih lanjut pemateri memberi garis besar yang harus difahami pelaku UMKM adalah masalah Manajemen UMKM, Manajemen Resiko, Akuntansi UMKM dan Perpajakan UMKM.

Lutfi Abdilah, dari Wakil Ketua Umum MES Malang Kota memaparkan materi tentang ,”10 Langkah Merintis UKM Anti Gagal”. Mayoritas kegagalam UKM menurut Lutfi adalah kurang sabar, kurang gigih, kurang doa dan kurang sedekah.

Pemateri terakhir adalah Yuli Andayani SE, MM dari Transformasi Madani Indonesia. Materi yang dibawakan adalah tentang “UMKM Berorientasi Ekspor”. Dijelaskan bahwa saat ini ekspor itu mudah dan tidak harus dalam jumlah besar. Banyak fasilitas tersedia seperti adanya marketplace di Internet. Tinggal kesiapan pelaku UMKM untuk mempersiapkan produknya dan segala persyaratan yang harus dipenuhi.

Acara terakhir adalah pendampingan UMKM dalam mengisi aplikasi Sihalal skema self declare. (Heri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version