Kabar
Tiga Srikandi Mana yang Paling Berpeluang Merebut Hati Rakyat?
SURABAYA, JAYAKARTA NEWS–Seperti diberitakan di banyak media bahwa untuk perebutan kursi Jatim1 akan diperebutkan oleh 3 “srikandi” masing- masing Khofifah Indar Parawansa, Luluk Nur Hamidah dan Tri Rismaharini.
Ketiga srikandi itu semuanya sudah mendaftar ke KPU Jatim dan lolos persyaratan. Dengan demikian mereka sudah bersiap dengan para tim suksesnya untuk membuat strategi bagaimana bisa dipilih masyarakat sebanyak-banyaknya.
Khofifah yang didukung banyak partai diantaranya Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, PAN dan non partai sudah memulai “gerakan” pendekatan kepada masyarakat.
Sebagai petahana, Khofifah sangat mudah melakukan pendekatan kepada warga Jatim yang nota bene mengenal 5 tahun masa kepemimpinannya.
Hampir setiap hari ada saja kegiatan Khofifah mulai mendatangi berbagai acara-dan juga acara yang dibuatnya. Kehadiran mantan orang nomer 1 di Jatim itu juga dipublish oleh sebagian media sehingga semakin dikenal saja.
Ya, sosok Khofifah sejak menanggalkan jabatan karena sudah bekerja selama 5 tahun kini mulai bekerja dengan mesin-mesin partai pendukungnya dan ditambah dari para relawan setianya.
Apalagi sesuai dengan survey yang beredar nama Khofifah paling tinggi dibanding 2 pesaingnya yakni Risma yang maju dengan dukungan partai PDI P dan Luluk yang diajukan oleh PKB.
Dalam data yang dirilis Litbang Kompas pada Jumat (19/7), elektabilitas Khofifah berada di angka 26,8%. Sang Menteri Sosial Risma berada di urutan selanjutnya dengan elektabilitas 13,6%.
Sementara pendatang baru Luluk belum ada survey yang menyebutkan angkanya. Dengan demikian kalau melihat petanya maka yang akan bertarung adalah 2 srikandi yakni Khofifah versus Risma.
Kendati demikian bukan berarti harus menyangsikan keberadaan Luluk karena perempuan yang cukup vokal itu didukung oleh partai besar di Jatim yakni PKB.
Ketiga paslon itu akan bersaing merebut suara terbanyak dari warga Jatim dalam pilkada di bulan September mendatang.
Mendatang rakyat Jawa Timur akan memilih dengan melihat visi dan misi masing-masing srikandi dalam kampanye mendatang.
Sedangkan sebagian lainnya tentu sudah memilih jagonya sesuai dengan arahan partai. Kendati demikian akan terjadi limpahan suara manakala ada salah satu diantaranya ternyata mempunyai track record kurang bagus manakala ada yang membongkarnya.
Nah kalau diurut bagaimana mengelola pemerintahan Khofifah dan Risma sama-sama punya prestasi hebat.
Khofifah selama memimpin Jatim 1 selama 5 tahun banyak mendapatkan penghargaan.
Dan yang moncer saat Khofifah ikut memenangkan Pilpres di mana pasangan Prabowo-Gibran memperoleh suara tertinggi di Jatim. Berkat Khofifah suara PDI P yang mengusung Ganjar-Mahfud suaranya tidak sesuai harapan.
Namun Risma juga tidak kalah dalam mengelola pemerintahan waktu menjadi walikota surabaya. Berkat Risma surabaya menjadi kota yang luar biasa dengan program unggulannya menghadirkan taman-taman disudut kota.
Selain itu berbgai pembangunan di surabaya juga bisa direalisasikan oleh Risma sehingga namanya terukir baik di hati masyarakat Surabaya.
Namun untuk mengenal Risma di daerah lain tidak seperti di Surabaya. Masyarakat di luar kota surabaya hanya tahu nama Risma dari pemberitaan tapi tidak melihat sendiri.
Lepas dari berbagai argumentasi yang bisa diangkat dari track record mereka, waktu pemilihan yang tinggal beberapa bulan lagi akan menjadi taruhan ketiganya, siapa diantara mereka yang layak dijadikan Jatim 1.***poedji