Entertainment

‘Tepatilah Janji’: Sudah Duduk Lupa Berdiri

Published

on

Garin Nugroho di tengah produser, penulis dan pemeran (foto arul)

JAYAKARTA NEWS— Hiruk pikuk Pilkada serentak 24 November 2024 membuat ranah sosial politik berdenyut. Para pimpinan partai politik tiap hari melawat ke sana ke mari membuat peraturan ini-itu yang kerap menggiring publik terkesima.

Politik ada maunya. Hari ini kawan. Besok lawan. Yang abadi adalah kepentingan sesaat.
Koalisi untuk keluarga ataukah koalisi untuk rakyat?

Apa kata para budayawan ihwal Pilkada?

“Civic education sangat penting di kompleksitas Pemilu dan Pilkada yang riuh rendah,” tutur Garin Nugroho, sineas terkemuka yang baru saja meluncurkan film terbarunya bertajuk ‘Tepatilah Janji’ di Jakarta, baru-baru ini.

Dikatakannya, film adalah media yang sangat langka. Pendekatan drama komedi di film adalah salah satu cara untuk mengajak warga pemilih di berbagai wilayah Indonesia. “Film memicu kemampuan guna memengaruhi opini, sikap dan peri laku warga. Dengan gambaran situasi, karakter dan konflik tertentu, film dapat mencuatkan diskusi sosial, perubahan budaya dan pengaruh politik ke penontonnya,” ucap Garin.

Setali tiga uang pendapat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mochammad Afifuddin, Pemilu dan Pilkada adalah sarana integrasi bangsa dan mengajak pemilih gunakan hak pilihnya secara bijak, melawan politik uang, politik identitas dan SARA serta membangun sikap toleransi.

“Dan film ini bukan sekadar tontonan tapi juga tuntunan. Ada pesan yang ingin disampaikan lewat film ini bahwa kalau sudah duduk jangan lupa berdiri,” tegas Mochamad Afifuddin.
Produksi KPU, Padi Padi dan Garin Films ini sekuel dari film ‘Kejarlah Janji’ yang juga disutradarai Garin juga.

Kali ini, deretan pemeran yang menghiasi ‘Tepatilah Janji’ adalah Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Kevin Abani, Faradina Mufti, Givina Lukita, Siti Fauziah, Trio Timus, Trio Tikus, Orkes Jaya Abadi dan seabreg cameo yang menjadi rakyat kecil.

Dalam sekuel ini, dikisahkan Adam (anak ibu Pertiwi) berambisi menjadi Bupati yang tidak saja menghadapi tantangan dari warga tapi juga rintangan dari keluarganya sendiri.
Ini tak pernah diduganya sama sekali. Bahkan, kali ini, Adam juga mendapat penolakan dan perlawanan dari isterinya, Tari.

Bagaimana ending film ini tontonlah ‘Tepatilah Janji’ yang bisa diputar di ruang-ruang publik seperti balai desa, kampus, layar tancap, bioskop rakyat dan ruang alternatif lainnya.
“Film ini bersifat non profit, dan politik itu harus menghibur. Dan juga harus diputar di seluruh jaringan warga dan pemilih pemula serta generasi milenial. Karena mengangkat isu yang dekat dengan lingkungan desa dan kabupaten, maka pendidikan votersnya ditandai pada linkungan pilkada yaitu pemilihan kepala daerah,” timpal Garin Nugroho.***pik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version