Kabar
Spirit ISE Calon Anggota DPD RI Memperjuangkan Aspirasi Daerah
MEDAN, JAYAKARTA NEWS – Iskandar Sembiring juga akrab disapa ISE termotivasi menjadi Calon Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) karena bukan partai. DPD RI merupakan utusan golongan. Di era sebelum reformasi, utusan golongan diwakili oleh putra-putri terbaik di daerah dari propinsi masing-masing. Karenanya, spirit utusan golongan tersebut tentulah memperjuangkan aspirasi daerah, bukan aspirasi rakyat.
Berbeda dengan Anggota DPR (Anggota Dewan Perwakilan Rakyat), terpilih melalui kendaraan partai, cenderung lebih kuat memperjuangkan aspirasi rakyat.
Sebelumnya, ISE pernah Calon Anggota DPR RI, tapi kali ini ia membawa spirit untuk perwakilan daerah, Dapil Sumut Nomor Urut 11. Setelah pensiun dari perusahaan tambang dan energi, ISE memilih menjadi calon Anggota DPD (Senator) didorong keinginan guna mengabdikan sesuatu di tempat kelahirannya, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Sumatera Utara (Sumut) sebagai asal Dapil, ISE mencoba untuk memetakan daerah. Dimana wilayah Sumut luasnya mencapai 72. 981, 23 Km2, mencakup 25 kabupaten dan 8 kota, meliputi 325 kecamatan dan 5.456 kelurahan/desa dengan jumlah penduduk lebih 15 juta jiwa berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut pada 2022.
Mencermati wilayah yang telah dipetakan, terdapat kesenjangan ekonomi yang cukup tinggi antara wilayah barat dan timur. Makanya, diperlukan sejumlah hal untuk mengangkat aspirasi daerah, khususnya tentang pemekaran wilayah, dan termasuk potensi-potensi pada wilayah tersebut.
Dan paling penting untuk diangkat, ayah tiga anak ini menghendaki sebagaimana salah satu visi-nya untuk membangun Indonesia lebih baik, Sumatera Utara tidak gagal dalam mencapai pembangunan untuk Indonesia 2030.
Jika terpilih menjadi Anggota DPD, ISE akan berdialog secara totalitas dengan gubernur dan bupati/walikota sebagai pemangku jabatan di daerah nantinya dalam rangka mengusung 17 program pembangunan berkelanjutan. (Sustainable Development Goals – SDGs)
Dari 17 program tujuan pembangunan Presiden RI Joko Widodo, salah satunya tentang kemiskinan. Di Sumut angka kemiskinan masih tinggi. Contoh di Kota Medan angka kemiskinan mencapai 8,03%.
Sementara di Pulau Nias angka kemiskinan mencapai rata-rata 21%. Permasalahan itu harus dituntaskan. Mungkinkah dengan kebijakan pemerintah dan didorong para wakil rakyat serta utusan-utusan golongan di Senayan bersama-sama mengatasi masalah ini?
Kemudian, tujuan pembangunan, 2) tentang ketahanan pangan dan 3) pendidikan. Semua tertuang di sini sebagai potret Sumut saat ini. Potret tentang apa yang harus dilakukan dalam lima tahun ke depan. Dengan keterbatasan peran dan fungsi DPD, semangat memperjuangkan aspirasi daerah tetap “membara”. Tentu harus mau sedikit menjadi “mad dog” alias “anjing gila”.
“Saya ingin seakan menjadi ‘orang gila’ untuk memperjuangkan aspirasi rakyat meskipun saya aspirasi daerah guna “menggonggongi mereka dalam rangka mengatasi masalah itu,” jelas ISE saat menyampaikan kampanye Dialogis di RRI Pro I Medan FM 94,3 MHZ.
Misalnya tentang pemekaran 33 kabupaten menjadi 40 kabupaten. Contoh, Deli Serdang masih memungkinkan dimekarkan satu kabupaten lagi, Simalungun bisa dibagi menjadi dua kabupaten, begitu juga Madina dan Langkat.
Program Unggulan
Program unggulan itu sangat karakteristik antara satu daerah dengan daerah lain. Tapi secara umum, misalnya mungkinkah Stadion Teladan ditingkatkan menjadi stadion berskala internasional? Berarti harus ditingkatkan dong. Mungkin kita punya Embarkasi Haji terbesar di Asia Tenggara, maka perlu dipindahkan. Mungkin juga kita menjadi UKM Center terbesar di Asia Tenggara?
Jika itu terwujud, masyarakat Sumut khususnya tidak perlu berbelanja ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Bukan tidak mungkin malah sebaliknya mereka berbelanja ke Indonesia karena punya produk-produk luar biasa yang bisa di-create (buat).
Tentunya yang lain seperti Tanjung Balai yang dikembangkan di bidang jasa dan UKM karena tidak memungkinkan untuk sektor pertanian. Tapi untuk daerah Tanah Karo, Madina dan Tapanuli Selatan memungkinkan untuk pengembangan pertanian terpadu. Sedangkan Sibolga sumber daya kelautannya perlu dilakukan konservasi kelautan. Konservasi kelautan dan daratan menjadi isu yang harus diselesaikan.
Krisis Air
ISE berharap, perkebunan sawit tidak perlu diperluas, cukup yang sudah ada saja sekarang ini. Dan tidak perlu program interplant dan teplanting. Sebab tanaman sawit itu menyerap 80 liter air per hari. Dampaknya, pada suatu saat bisa menimbulkan krisis air hingga kekeringan.
Sangat miris, di Tanah Karo begitu berlimpah sumber mata air tapi sampai sekarang air bersih masih menjadi masalah. Permasalahan air bersih itu salah satu program yang akan dituntaskan bersama pemerintah daerah setempat. Kemudian, program ketahanan pangan dan program menyangkut tujuan wisata di Tanah Karo.
Setuju Tidak Setuju
Jika ISE terpilih menjadi Anggota DPD, pertama ia akan memperjuangkan Propinsi Sumut menjadi 2 (dua) propinsi. Kedua, mengembangkan 33 kabupaten/kota ( 25 kabupaten, 8 kota) menjadi 40 kabupaten/kota.
Ketiga, Kota Medan dijadikan salah satu kota dari 100 kota terbaik di dunia. Keempat, tentang undang-undang perubahan iklim. Hingga saat ini belum ada undang-undang tersebut.
Jadi setuju dengan sejumlah program yang ditawarkan, pilihlah Iskandar Sembiring. Kalau tidak setuju, sebaliknya jangan pilih.
Lanjutnya, jika duduk menjadi Senator periode 2024-2029 di Senayan, salah satu skala prioritas adalah urusan “timur tengah” – perut. Perut tidak boleh lapar, kalau lapar bisa terjadi revolusi sosial. Oleh karena itu, ketahanan pangan harus di-create menjadi sebuah program utama, diikuti program kesehatan dan pendidikan.
Semoga Ir. Iskandar Sembiring terpilih menjadi Anggota DPD RI periode 2024-2029, Dapil Sumut, Nomor Urut 11 dan harapannya Iskandar Sembiring tulus menjalankan amanah aspirasi daerah. Selamat dan sukses. (Monang Sitohang)