Ekonomi & Bisnis
Rumah Murah Buat Pekerja Berpenghasilan Rendah
Ketika Presiden Jokowi menanyakan harga per unit Rusunami, dijawab Rp 293 juta, dengan Down Payment (DP) atau uang muka hanya 1 persen atau Rp 2.900.000. Saya kira mampulah pekerja. Mampu ndak? Koq kelihatannya kurang yakin itu? Ini tadi saya tanya kepada bapak Andi, 6.000 ini bisa habis ndak? Beliau sampaikan, yakin habis, pak,” cetus Presiden.
Kalau mampu, Presiden Jokowi menyatakan, dirinya akan mendorong terus agar BUMN (Badan Usaha Milik Negara), baik BPJS Ketenagakerjaan, baik PP (Pembangunan Perumahan) untuk bangun Rusunami bagi MBR itu. Presiden Jokowi langtas bertanya kembali, per bulan nyicilnya berapa? Yang dijawab wakil buruh yang hadir Rp 1,2 juta, dan tepuk tangan para buruh. “Kalau tepuk tangan gitu pasti mampu,” cetus Presiden lagi.
Mungkin minggu depan atau dua minggu lagi, menurut Presiden, dirinya akan meresmikan lagi yang di Depok, dekat stasiun. Namun Depok ini yang dibangun bukan Rusunami, tapi landing house, rumah tapak. Dibangun sebanyak 2.000 unit, tipe 21, harganya Rp 112 juta. Para pekerja diminta segera melihat, jangan sampai nanti yang membeli orang-orang di luar pekerja,” paparnya.
Pemerintah, tambah Presiden, akan mengontrol agar pembangunan rumah susun sederhana milik (Rusunami) yang dijual dengan harga murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah benar – benar bisa sampai ke sasaran yatu para pekerja atau buruh. ***