Kabar

Romo Benny: Pancasila Memastikan Negara harus Mandiri, tak Tergantung Obat dan Vaksin Impor

Published

on

DEPOK, JAYAKARTA NEWS– Pengejahwantahan Pancasila di bidang kesehatan memastikan negara melindungi rakyat di bidang kesehatan tidak tergantung dengan obat-obatan dan vaksin impor. Hal ini ditegaskan oleh Staff Khusus Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo dalam Latihan Kepemimpinan Dasar (LDK) Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, Minggu (5/2).

“Sila Ketiga dari Pancasila mengharuskan kita menjaga persatuan Indonesia secara mandiri dan tidak tergantung dengan obat-obatan dan vaksin impor dari luar,” ujarnya.

Apalagi Indonesia menurut Romo Benny mempunyai kekayaan sumberdaya alam tumbuhan obat-obatan yang bisa digunakan masyarakat.

“Dengan kekuatan sumberdaya alam itu kita tidak perlu tergantung dengan importasi obat. Setiap keluarga bisa memilikik kebun obat-obat herbal yang bisa dipakai untuk menjaga kesehatan keluarga,” ujarnya.

Romo Benny Susetyo menegaskan Sila Kedua Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab juga menjadi penerang bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal sampai sembuh.

“Pancasila  melarang rumah sakit menolak pasien karena tidak ada biaya. Karena pemerintah telah memastikan pelayanan lewat BPJS Kesehatan. Jadi semua masyarakat terutama yang tidak mampu bisa berobat secara cuma-cuma sampai sembuh,” ujarnya.

Saat menghadapi Covid 19 kegotongroyongan dalam Pancasila membuat masyarakat bisa kuat dan tolong menolong menekan jumlah korban Covid-19.

“Sesuai dengan Pancasila, Pemerintah memastikan pelayanan kesehatan disaat pandemi dengan membebaskan biaya pelayanan kesehatan pasien Covid-19,” ujarnya.

Bahkan pemerintah menyediakan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonominya oleh Pandemi.

“Sementara di Eropa dan Amerika tingkat kemiskinan dan gelandangan meningkat drastis akibat pandemi. Disini  pemerintah menyanggah agar rakyat bisa bangkit lagi,” ujarnyanya.

Sementara kondisi kesehatan masyarakat di Kota Depok masih perlu diperbaiki. Karena jumlah stunting cukup tinggi, pengidap anemia masih tinggi, dan kematian ibu dan anak juga tinggi. Hal ini disampaikan oleh drg Ihyani dari Dinas Kesehatan Kota Depok.

“Ini semua menjadi pekerjaan kita bersama yaitu kolaborasi antara akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah dan media massa. Agar mempercepat penanganan masalah kesehatan,” ujarnya.

Ia berharap DKR bisa terus meningkatkan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam perjuangan dibidang kesehatan. “Kalau ada masalah kita hadapi bersama dalam keadaan apapun,” ujarnya.***/din

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version