Kabar
Merantau ke Jakarta Jangan Asal Nekad
Tak ubahnya ritual tahunan, pada bulan Ramadan dan setelah liburan Idul Fitri, biasanya banyak warga dari daerah-daerah masuk ke Jakarta untuk mengadu nasib. Tak jarang, karena keterbatasan kemampuan dan pendidikan yang dimiliki, banyak menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau gelandangan.
Apalagi, banyak kaum urban yang datang ke Jakarta hanya bermodalkan nekad, tanpa dibekali kemampuan memadai dan latarbelakang pendidikan mencukupi. “Karena kalau datang ke Jakarta tanpa skill itu akan sangat susah untuk bersaing. Pelatihan harus dilakukan baik di hulunya baik di daerah-daerah itu,” sambungnya.
Sandi menyebut, salah satu contoh pelatihan yakni soal pengembangan tenaga ahli di bidang pangan. Sehingga daerah-daerah itu bisa menjadi sentra pangan dan nantinya dapat dipasok ke Jakarta.
“Kita ingin ada satu terobosan bahwa di daerah-daerah bisa dikembangkan sistem mata rantai. Bagaimana kita buat sentra-sentra pangan di daerah itu dan menyerap peluang usaha dan peluang kerja. Lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia, khususnya rakyat yang bisa men-supply pangan ke ibukota,” jelasnya.
“Dan kita ingin mengarahkan mereka sebetulnya untuk kedaulatan pangan kita. Kedaulatan pangan di ibu kota ini sekarang agak naik ya harga-harga,” tandasnya. ***