Fashion
Hikayat Kipas Pengusir Panas
Kipas yang kita kenal sekarang ini sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Seperti di Jepang, kipas tradisional sudah dipakai sejak abad ke-7. Demikian pula dalam sejarah kebudayaan China, bahkan kebudayaan Romawi Kuno, Mesir, dan Yunani.
Tentu saja pada masa itu bentuk, ukuran dan penggunaannya sedikit berbeda dengan kipas tangan masa kini. Ketika zaman kerajaan di Mesir, kipas tangan besar ukurannya dan tidak dipegang oleh pemakai, tapi oleh para dayang.
Bahan dasar kipas pun beragam, tergantung era pembuatannya. Awalnya terbuat dari kulit binatang, kulit pohon, dan bulu aneka burung, terutama merak. Berjalannya waktu kemudian mulai dibuat dari kertas dan yang terkini dari aneka tekstil. Demikian pula pegangannya sangat beragam, dari kayu, bambu, plastik dan variasinya. Dan itu masih terbagi-bagi lagi.
Sedangkan di negara tirai bambu dan Jepang lebih diunggulkan dengan pengggunaan bambu untuk pegangan, dibuat sangat halus. Di China kain sutera digunakan untuk bagian penghalau angin. Sedangkan di Jepang dan Korea penggunaan kertas kualitas unggul dengan aneka gambar dan lukisan. Dijumpai pula lukisan yang menggambarkan dongeng, mitologi atau peristiwa budaya tertentu.
Kipas tangan buatan Indonesia tentu saja tidak kalah indah dan ragam variasinya. Apalagi negeri Nusantara ini sangat kaya dengan kain tradisional. Semua kepulauan, daerah memiliki kipas tangan khas daerahnya. Sesuai dengan kain, tenun, tapis, batik dan kain tradisional khas daerahnya. ***