Traveling
Fakta Tentang Puncak, Bogor, yang Sejak Zaman Belanda Sudah Memikat Orang untuk Liburan ke Sana
JAYAKARTA NEWS – Setiap akhir pekan dan liburan panjang kawasan Puncak, Bogor, selalu diserbu orang yang ingin refreshing.
Dan ternyata, tidak cuma zaman sekarang, dari zaman Belanda, Puncak memang selalu jadi destinasi liburan.
Bedanya di zaman dulu, hanya pejabat Belanda yang boleh ke Puncak, jadi mungkin tidak ada macet-macetan.
Berikut beberapa fakta tentang Puncak, Bogor, yang menarik untuk dikulik, dikutip dari Laman BUMN, Jumat (11/10/2024).
1. Kawasan Kebun Teh Belanda
Puncak berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Cianjur.
Tempat ini terkenal dengan udaranya yang sejuk.
Ini karena lokasinya di kaki lereng Pegunungan Gede-Pangrango dan Pengunungan Jonggol.
Kawasan Puncak berada pada ketinggian 700-1.800 mdpl dengan suhu antara 14-20 derajat celcius.
Puncak pertama kali dilirik pemerintah Belanda karena daerahnya cocok untuk perkebunan teh.
Di sini pula didirikan perkebunan teh Gunung Mas yang sekarang jadi milik pemerintah Indonesia.
2. Bagian dari Proyek Daendels
Jalur Puncak yang berkelok-kelok dan indah merupakan hasil kerja Daendels.
Gubernur Hindia Belanda ini merencanakan proyek pembukaan jalan dari Anyer hingga Panarukan.
Jalan Raya Puncak jadi jalan raya utama untuk sarana transportasi, logistik, dan pengiriman surat.
Pembangunannya termasuk sulit karena harus meratakan lahan di sekitarnya dan membutuhkan hingga 400 pekerja.
Pembangunan jalan menghabiskan waktu setahun, dari Mei 1808 sampai September 1809.
Baru tahun 1971, pemerintah membangun Jalan Raya Puncak yang menghubungkan Jakarta dan Bogor.
3. Ada Villa Soekarno
Sejak berdirinya perkebunan teh, tuan kebun dan pejabat Belanda menjadikan puncak tempat beristirahat.
Dibangun sejumlah rumah perisitrahatan dekat perkebunan teh.
Sejak saat itu pula Puncak identik dengan tempat beristirahat dan villa.
Puncak juga jadi tempat liburan favorit Presiden Soekarno.
Presiden Soekarno memiliki villa di Puncak dengan nama Riung Gunung Coffee House.
Di tahun 1960-an ini merupakan villa elit. Sayangnya sekarang villa ini sudah terbengkalai.
4. Banyak tempat wisata
Setelah menjadi tempat liburan favorit, tidak hanya villa, di sekeliling Puncak juga dibangun tempat wisata.
Seperti Taman Safari Indonesia, Taman Bunga Nusantara, Kebun Raya Cibodas dan Taman Wisata Matahari.
Inilah yang membuat Puncak semakin ramai oleh pelancong terutama di akhir pekan dan hari libur.
5. Restoran Legendari Rindu Alam
Bagi yang sering melewati Puncak tak akan lengkap bila tidak bersantap di restoran Rindu Alam.
Restoran ini berlokasi di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Cisarua.
Restoran ini dibuka tahun 1979 oleh mantan Panglima Kodam Siliwangi, Letjen TNI Ibrahim Adjie.
Restoran ini sudah jadi ikon dari Puncak Pass. Sayangnya restoran ini ditutup tahun 2021.***/mel