Ekonomi & Bisnis

Belanda Sudah Jadi Salah Satu Eksportir Terbesar Pangan Dunia

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Belanda punya luas tanah yang kecil hanya 41.543 km² dibandingkan dengan Jawa Barat yang 36.051 km², jadi lebih besar sedikit. Penduduk Belanda hanya 17 juta jiwa. Namun negara kecil ini punya pertanyaan penting, dua puluh tahun lalu, bagaimana memberi makan penduduknya. Dengan sumber daya alam terbatas dan luas tanah pertanian yang juga terbatas. Pemecahannya teknologi.

Sekarang, Belanda sudah jadi eksportir  produk pertanian nomer  dua terbesar dunia di belakang Amerika. Belanda jadi pionir di bidang riset daging ‘cell-cultured’, pertanian vertikal, teknologi pembibitan, dan robotic dalam pemerahan susu sapi dan juga panenan. Selain itu, inovasi teknologi dengan focus pemanfaatan pemakaian air yang lebih efesien sekaligus mengurangi emisi karbon dan metan.

Belanda memproduksi 4 juta sapi, 13 juta babi dan 104 juta ayam setiap tahun dan jadi eksportir daging terbesar di Eropa. Selain itu, negara ini juga memasok berbagai sayuran ke negara-negara Eropa Barat. Belanda mempunyai sekitar 96,5 Kilometer persegi Rumah Kaca pertanian.

Ilustrasi pertanian/Foto: Serena Koi, pexels.com

Rumah-rumah kaca ini, yang menggunakan lebih sedikit air dan pupuk, bisa memberi hasil panen sangat besar, sekitar satu hektar sama hasilnya dengan 10 hektar di pertanian konvensional. Para petani Belanda juga menggunakan hanya setengah gallon (sekitar 2 liter) air untuk menumbuhkan hampir setengah kilogram tomat, padahal pada pertanian biasa umumnya menggunakan sekitar 100 liter air.

Bisa dibilang Belanda adalah negara pertanian dan peternakan. Lebih dari setengah luas negara itu digunakan untuk sektor agrikultur. Kekuatan negeri kecil ini dibidang agrikultur juga diakui dunia, perusahaan raksasa, yang bergerak di bidang pangan, seperti Netle, Coca-Cola, Unilever, Cargill, dan Kraft Heinz, memiliki pusat-pusat riset dan pengembangan di sana.

Pendekatan riset dan pengembangan dibidang agrikultur dilakukan melalui kolaborasi antara universitas, lembaga pemerintah, dan perusahaan swasta. Kolaborasi erat ini sangat membantu mendorong inovasi dan peningkatan daya saing Belanda di sektor agrikultur ini.

Beberapa cara dilakukan untuk memajukan teknologi pertanian – peternakan di sana, di antaranya;

Proyek-proyek riset bersama antara universitas, pemerintah, dan perusahaan swasta untuk mengembangkan teknologi baru, meningkatkan produksi, dan efisiensi.  Kolaborasi ini juga memastikan riset didanai dengan baik dengan tujuan jelas juga memastikan hasilnya dipraktekkan di lapangan.

Kolaborasi ketiga pihak (universitas, pemerintah, swasta) memungkinkan saling tukar keahlian dan pengetahuan. Setiap pihak memberikan kontribusi keahlian unik dan perspektifnya untuk pengembangan teknologi baru.

Sementara akses ke pendanaan lebih baik dengan adanya kolaborasi. Pemerintah dan perusahaan swasta biasanya memberikan pendanaan untuk proyek-proyek riset. Universitas juga bisa berkontribusi dana melalui dana hibah dan sumber-sumber lainnya.

Kolaborasi juga meningkatkan komersialisasi hasil-hasil riset berupa teknologi baru dan produk-produk pertanian. Kemudian, upaya ini akan mempercepat hasil riset masuk kepasar dan lebih efisien.

Kolaborasi ketiga pihak memampukan Belanda bisa dengan cepat menerapkan hasil-hasil riset dan pengembannya. Nah, penerapan cepat ini memberi keuntungan besar untuk para petani dan sektor agrikultur lainnya.

Kolaborasi universitas, pemerintah, dan perusahaan swasta di Belanda sudah menjadi kunci kemajuan inovasi teknologi di sektar agrikultur. Kolaborasi ini juga memperlihatkan kemampuan negara untuk jadi terdepan di bidang teknologi agrikultur.

Ilustrasi/Foto: ThisIsEngineering, pexels com

Sedikit menyoroti Pendidikan tinggi di Belanda di bidang riset agrikultur memperlihatkan peran yang sangat penting. Banyak universitas memberi fokus pada berbagai aspek dari agrikultur, termasuk produksi pertanian dan peternakan, agribisnis, dan agrikultur yang berkelanjutan. Universitas-universitas juga memiliki akses terhadap peralatan riset canggih dan juga pendanaan yang memadai dari pemerintah dan sektor swasta. Pendanaan memegang peran penting dalam setiap aktivitas atau proyek. Riset-riset di universitas di Belanda memperoleh dana dari lembaga pemerintah, seperti Kementerian Pertanian, Nature and Food Quality, dan Netherland Enterprise Agency dan juga sektor swasta. Top of Form

Sektor swasta, termasuk perusahaan-perusahaan agribisnis dan teknologi agrikultur, memegang pernan penting dalam riset dan pengembangan agrikultur. Banyak perusahaan bekerjasama dengan universitas dan lembaga pemerintah, utamanya dibidang pengembangan teknologi dan peningkatan produksi. Beberapa perusahaan tekemuka di bidang teknology agrikultur, diantaranya;  Koppert Cress, yang menggunakan tekonologi hidroponik. Kemudian, Priva yang fokus pada teknologi pengaturan iklim dan manajemen energi pada Rumah Kaca. Perusahaan Lely dan BouMatic Robotics, yang mengembangkan sistem otomatis pemerahan susu sapi termasuk pemberian pangan dan manajemen kotoran.

Pada ujungnya, kolaborasi pemerintah, universitas, dan sektor swasta sudah berbuah manis buat Belanda dibidang agrikultur. Kita perlu belajar dari Belanda terutama bagaimana merancang kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan sektor swasta untuk kemajuan bangsa.***/leo

Disclaimer: Tulisan singkat di atas menggunakan sumber informasi sedikit dari Washingtonpost.com dan banyak bahan tulisan dari ChatGPT, sebuah web site Artificial Intelligence (AI) yang dibuat oleh OpenAI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version