Kabar

Banjir di Kota Malang Akibat Cuaca Ekstrem

Published

on

JAYAKARTA NEWS —- Curah hujan dengan intensitas tinggi kemarin Senin (18/1/2021) sempat menimbulkan banjir di 20 titik Kota Malang. Sesuai dengan prediksi BMKG Juanda tanggal 16 Januari 2021 lalu Kota Malang masuk dalam zoba cuaca ekstrim dalam 3 hari ke depan. Prediksi tersebut benar terjadi, Kota Malang diguyur hujan intesitas lebat pada Senin sore (18/1/2021) hingga menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di sejumlah titik.

20 titik banjir di Kota Malang tersebuat berada di wilayah :

Kecamatan Sukun :
➪ Jl. Bandulan Gg. 08 & Raya Bandulan
➪ Jl. Ir Rais Gg. 09
➪ Jl. Pertigaan Bandulan Barat
➪ Jl. Candi
➪ Jl. Simpang Sukun Timur

Kecamatan Lowokwaru :
➪ Jl. Sarangan
➪ Jl. Soekarno Hatta

Kecamatan Blimbing :
➪ Jl. Raya Sulfat

Kecamatan Kedungkandang :
➪ Jl. Danau Ranau
➪ Jl. Maninjau Raya
➪ Jl. Danau Toba
➪ Jl. Ranau Granti
➪ Jl. Buring Dalam

Kecamatan Klojen :
➪ Jl. Bareng 2A dan 2G
➪ Jl. Bukit Barisan
➪ Jl. Galunggung
➪ Jl. Kawi
➪ Jl. Semeru Gg. 04
➪ Kasin RW. 04
➪ Jl. HOS Cokroaminoto

Ketinggian banjir pun bervariasi yaitu bekisar antara ± 20 cm hingga yang terdalam mencapai ± 110cm. Akibatnya ratusan rumah terendam dan arus lalu lintas terhambat sehingga menimbulkan kemacetan. Banjir surut dengan rentang waktu 1-2 jam setelah intensitas hujan menurun.

Selain banjir, kejadian tanah longsor tercatat ada di 5 titik. Antara lain :

  1. Jalan Hamid Rusdi Gg. III RT.08/RW.12
  2. Kampung Topeng desmen
  3. Wilayah DAS Metro Jl. Gempol Marga Bakti RT.5/RW.10 Kel. Tanjungrejo
  4. Titan Asri blok X RW 12 Kel. Pandanwangi
  5. Perum Sulfat Inside Jl. Sadang RT 9 RW 18, Kel. Bunulrejo Kec. Blimbing

Satu diantara kejadian tanah longsor tersebut yaitu tanah longsor di Kelurahan Bunulrejo, timbul satu korban. Korban atas nama Roland Samarna (40 tahun), warga Perum Sulfat Inside. Berdasarkan kronologi yang dihimpun tim kaji cepat BPBD Kota Malang, tanah longsor terjadi sekitar pukul 17.30 WIB bersamaan saat korban sedang membersihkan saluran drainase yang tersumbat di depan rumahnya. Korban jatuh terseret material longsor ke dalam Sungai Bango. Setelah sempat dicari beberapa menit, tidak ada response dan tanda-tanda jejak korban. Warga sekitar pun melaporkan kejadian ke perangkat RT/RW setempat untuk diteruskan ke pihak berwajib. Mendapati laporan tersebut, pihak terkait termasuk BPBD Kota Malang melakukan asesment awal. Akhirnya pada pukul 18.00 WIB korban dinyatakan hilang.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang dan Kapolresta Malang turut meninjau ke lokasi untuk berkoordinasi dan langsung membentuk posko darurat pada malam hari itu sesaat setelah kejadian. Posko darurat dibentuk dengan mendirikan tenda dari BPBD di sekitar lokasi kejadian guna mendukung kegiatan OPS SAR gabungan. OPS SAR tersebut melibatkan potensi SAR di Kota Malang antara lain : BPBD, TNI/POLRI, tim SAR dari Surabaya, SAR MAHAMERU, SAR PAKEM, RPMR, SAMUDRA, TAGANA, POPE YE, ACT, ESTEH ANGET, RAPI MAKOTA, 7 LUNG, RESCUE 020, SIR, USAR, TAM, TRENGGANA, HILMI, TAM #267,BPD MR, MDMC, SATRIA, KOKAM, SAR MUHAMMADIYAH, AWANGGA, WREGUL, PSC 119 dan komunitas lainnya. Kurang lebih 120 personil siap dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban pada esok hari ini. (Heri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version