Connect with us

Kabar

Wajah Angkutan Perkotaan dengan Skema Buy the Service

Published

on

Oleh: Djoko Setijowarno

JAYAKARTA NEWS – Kondisi terkini Angkutan Perkotaan dengan skema buy the service di 10 kota, dilayani 47 koridor dengan 741 unit bus dan 111 angkutan feeder. Total penumpang yang diangkut 40.897.481 jiwa dengan tingkat isian (load factor) 44,24 persen, dan fare box revenue Rp 11,1 miliar.

Berangkat dari amanat undang–undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pemerintah menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan orang. Mayoritas penumpang merupakan masyarakat rentan secara ekonomi, fisik, maupun sosial.

Karena itu, sudah sewajarnya layanan transportasi umum dipandang sebagai layanan dasar yang memang harus tersedia dan bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat secara terjangkau, aman, selamat, nyaman, dengan menjunjung unsur kesetaraan serta keteraturan.

Tahun 2045 diperkirakan 230 Juta penduduk akan bertempat tinggal di perkotaan (Bappenas, 2019). Dampak sekarang, kerugian ekonomi akibat kemacetan di Jabodetabek sebesar Rp 71,4 triliun per tahun akibat pemborosan bahan bakar dan waktu hilang. Terjadi pemborosan BBM sebesar 2,2 Juta liter/ hari.

Salah satu permasalahan perkotaan adalah kemacetan lalu lintas yang diakibatkan oleh dominasi kendaraan pribadi vs angkutan umum. Tanggung jawab angkutan umum pada Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah).

Pemerintah Daerah tidak memiliki kemampuan finansial untuk menyediakan sendiri (kecuali Jakarta). Meskipun nyatanya ada 7 kota memiliki anggaran untuk memberikan subsidi operasional angkutan umum, seperti Banda Aceh (Trans Koetaradja), Padang (Trans Padang), Pekanbaru (Trans Metro Pekanbaru), dan Tangerang (Trans Ayo), Semarang (Trans Semarang), Banjarmasin (Trans Banjarmasin), dan Surabaya (Suroboyo Bus). 

Oleh sebab itu perlu dukungan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Pemberian Subsidi Pembelian Layanan ( buy the service) di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat disebut Teman Bus telah dilaksanakan di 10 kota, yakni Medan (Trans Metro Deli), Palembang (Trans Musi Jaya), Yogjakarta (Trans Jogja), Solo (Batik Solo Trans), Denpasar (Trans Metro Dewata), Bandung (Trans Metro Pasundan), Purwokerto (Trans Banyumas), Banjarmasin (Trans Banjarbakula), Makassar (Trans Mamminasata), Surabaya (Trans Semanggi Surabaya). Sementara yang dikelola Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dengan Program BisKita, baru diselenggarakan di Kota Bogor (Trans Pakuan) tahun 2021. Total sudah beroperasi transportasi perkotaan di 11 kawasan peerkotaan.

Buy The Service (BTS) dilakukan dengan membeli layanan dari operator dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan. Sinergi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam hal menjalankan push and pull strategy. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk beralihnya masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Bukan hal yang mudah dilakukan di tengah kenyamanan penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor.

Pengguna angkutan perkotaan mengalami penurunan demand secara signifikan, ketika masyarakat semakin tergantung pada kendaraan pribadi. Apabila dibiarkan, maka angkutan perkotaan terancam punah. Dan sudah banyak kota-kota di Indonesia tidak memiliki lagi angkutan umum yang memadai. Jika ada, hanya tinggal sisa armada yang mampu beroperasi apa adanya, namun sudah tidak bisa lagi melakukan peremajaan.

Penyelamatan angkutan perkotaan harus menjadi prioritas kebijakan Pemerintah. Intervensi pemerintah dibutuhkan untuk meremajakan kembali atau rejuvinate dan mengembalikan daya saing angkutan perkotaan. Penerapan skema pembelian pelayanan ( buy the service ) merupakan intervensi yang dilakukan Pemerintah dengan membeli produksi layanan angkutan perkotaan.

Manajemen transportasi skema buy the service tidak menggunakan sistem setoran (pengemudi mendapat gaji bulanan), operator hanya berkonsentrasi pada pelayanan, pembayaran sesuai dengan “km” layanan, dan mempunyai standar pelayanan tertentu.

Data dari Ditjenhubdat per 18 Januari 2023, di 10 kota dilayani 47 koridor dengan 741 unit bus dan 111 angkutan feeder. Total penumpang diangkut 40.897.481 jiwa, tingkat isian ( load factor) 44,24 persen, fare box revenue Rp 11,1 miliar.

Profil penumpang berdasarkan kelompok usia didominasi oleh pengguna dengan usia 21-30 tahun (40,24 persen) yang merupakan usia produktif. Berikutnya usia lebih dari 41 tahun (21,63 persen), 31-40 tahun (21,43 persen), usia 17-20 tahun (12,37 persen) dan usia kurang dari 17 tahun (4,33 persen).

Sementara profil penumpang berdasarkan kendaraan yang dimiliki, Sebagian besar penggunan layanan memiliki kendaraan pribadi sepeda motor 61,17 persen, sepeda motor dan mobil 14,29 persen, tidak memiliki kendaraan pribadi 13,08 persen, sepeda 6,94 persen dan mobil pribadi 4,53 persen.

Ada peralihan pemakai sepeda motor menggunakan bus sebanyak 62 persen.

Rata-rata tingkat isian statis sebelum berbayar 79,73 persen, namun sesudah berbayar per 31 Oktober 2022 terjadi penurunan 35,56 persen, sehingga tingkat isian statis menjadi 51,38 persen.

Kondisi Terkini

Trans Semanggi Surabaya mulai beroperasi 1 Februari 2022 baru memiliki 1 koridor (45,66 km) dari rencana 10 koridor dengan 67 halte dan 17 armada bus besar. Rata-rata tingkat isian statis 70,60 persen, peralihan pengguna sepeda motor 58 persen. Sebelumnya sudah beroperasi Suroboyo Bus dibiayai APBD Pemkot. Surabaya.

Batik Solo Trans (Solo) mulai beroperasi Juli 2020 memiliki 6 koridor (227,5 km) dengan 54 titik integrasi (termasuk angkutan feeder) mengoperasikan 116 unit bus sedang dan besar. Rata-rata tingkat isian statis 66,89 persen, peralihan pengguna sepeda motor 77 persen. Batik Solo Trans melayani hingga Kawasan Bandara Adi Soemarmo dan ada kebijakan contra flow di Jalan Slamet Riyadi. Terhubung dengan KRL Yogya-Solo dan Bus Trans Jateng Tirtonadi-Sumber Lawang. Tahun ini akan dihubungkan Bus Trans Jateng koridor Wonogiri-Sukoharjo.

Trans Musi Jaya (Palembang) mulai beroperasi 2 Juni 2020 memiliki 4 koridor (127,2 km) dengan 11 titik integrasi mengoperasikan 194 unit bus sedang dan besar. Rata-rata tingkat isian statis 24,74 persen, peralihan pengguna sepeda motor 60 persen. Sebagai pendukung LRT Sumatera Selatan.

Trans Metro Deli (Medan) mulai beroperasi November 2021 memiliki 5 koridor (143,19 km) dengan 9 titik integrasi mengoperasikan 72 unit bus besar dan sedang. Rata-rata tingkat isian statis 50,68 persen, peralihan pengguna sepeda motor 52 persen.

Trans Jogja (Yogyakarta) mulai beroperasi 2 Oktober 2020 memiliki 3 koridor (106,3 km) dengan 71 titik integrasi mengoperasikan 43 unit bus sedang. Rata-rata tingkat isian statis 27,10 persen, peralihan pengguna sepeda motor 56 persen.

Trans Banyumas (Purwokerto) mulai beroperasi 6 Desember 2021 memiliki 3 koridor (117 km) dengan 18 titik integrasi mengoperasikan 52 unit bus sedang. Rata-rata tingkat isian statis 63,83 persen, peralihan pengguna sepeda motor 66 persen. Terhubung dengan Bus Trans Jateng koridor Purwokerto-Purbalingga.

Trans Banjarbakula (Banjarmasin) mulai beroperasi 1 Februari 2022 memiliki 4 koridor (165,66 km) dengan 11 titik integrasi mengoperasikan 75 unit bus sedang. Rata-rata tingkat isian statis 60,54 persen peralihan pengguna sepeda motor 67 persen.

Trans Metro Pasundan (Bandung) mulai beroperasi 21 Desember 2021 memiliki 5 koridor (212 km) dengan 6 titik integrasi mengoperasikan 74 unit bus besar dan sedang. Rata-rata tingkat isian statis 51,23 persen, peralihan pengguna sepeda motor 63 persen.

Trans Metro Dewata (Denpasar) mulai beroperasi 6 September 2020 memiliki 5 koridor (258,7 km) dengan 60 titik integrasi mengoperasikan 105 unit bus sedang. Rata-rata tingkat isian statis 38,01 persen, peralihan pengguna sepeda motor 61 persen. Trans Metro Dewata melayani hingga Kawasan Bandara Ngurah Rai.

Trans Mamminasata (Makassar) mulai beroperasi Desember 2021 memiliki 4 koridor (196 km) dengan 2 titik integrasi mengoperasikan 105 unit bus sedang. Rata-rata tingkat isian statis 50,07 persen, peralihan pengguna sepeda motor 54 persen. Trans Mamminasata masuk Kampus, sudah melayani di dalam Kawasan Kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Gowa. Dapat terintegrasi dengan jaringan KA Sulawesi Selatan (lintas Maros-Garonggong).

Angkutan pengumpan ( feeder) di Solo mulai beroperasi Juli 2022 memiliki 6 koridor (126,9 km) dengan 111 mobil penumpang umum. Rata-rata tingkat isian statis 67,08 persen.

Angkutan pengumpan ( feeder) di Palembang mulai beroperasi Juli 2022 memiliki 2 koridor (60,6 km) dengan 87 mobil penumpang umum sedang. Rata-rata tingkat isian statis 120,33 persen.

Trans Pakuan (Bogor) beroperasi sejak 2 November 2021, dengan melayani 4 rute perjalanan (98,7 km) dari rencana 6 rute. Jumlah armada 47 bus sedang. Tersedia 119 halte atau shelter, terdiri dari 53 halte aset Pemkot Bogor, 29 rambu stop, 24 halte permanen dibangun BPTJ dan 13 halte portable. ***

Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *