Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Tesla Hadapi Class Action Tuduhan Penipuan

Published

on

Kawasan industri mobil listrik Tesla. (Foto: Curtesy Chad Russell/pexel.com)

JAYAKARTA NEWS – Promo self-driving kendaraan produksi Tesla, akhirnya memukul balik perusahaan milik Elon Musk. Tesla menghadapi gugatan class action konsumennya di Amerika Serikat, terkait dengan janji bahwa kendaraan yang mereka sewa akan segera memiliki kemampuan mengemudi sendiri.

Pengacara Tesla mencoba “membujuk” pengadilan untuk meneghentikan tuntutan class action itu. Tetapi seorang hakim di AS pada hari Rabu menolak upaya Tesla untuk menghentikan gugatan yang menuduh perusahaan mobil listrik itu telah menipu pemilik kendaraan dengan membuat mereka percaya bahwa mobil mereka akan segera memiliki kemampuan mengemudi sendiri.

Gugatan ini diajukan sebagai gugatam massal nasional, yang menuduh Tesla dan Musk sejak tahun 2016 telah salah mengiklankan Autopilot dan teknologi mengemudi sendiri lainnya sebagai fungsional atau “hampir siap”, sehingga membuat pengemudi membayar lebih untuk kendaraan mereka.

Hakim Distrik AS, Rita Lin di San Francisco mengatakan para pemilik kendaraan dapat melanjutkan tuntutan berdasarkan kelalaian dan penipuan, sejauh mereka bergantung pada pernyataan Tesla mengenai perangkat keras kendaraan dan kemampuannya untuk mengemudi dari pantai ke pantai di seluruh AS.

Tanpa memutuskan isi perkara, Lin mengatakan bahwa “jika Tesla bermaksud menyampaikan bahwa perangkat kerasnya cukup untuk mencapai otomatisasi tinggi atau penuh, maka gugatan ini cukup untuk menunjukkan adanya kepalsuan.”

Sekalipun demikian hakim ini menolak beberapa tuntutan lainnya. Menurut laporan Reuters, Tesla dan pengacaranya tidak segera memberikan tanggapan atas pertanyaan terkait dengan ini. Demikian pula belum ada tanggapan yang disampaikan oleh pengacara para pemilik kendaraan Tesla.

Gugatan massal ini dipimpin oleh Thomas LoSavio, seorang pensiunan pengacara dari California. Dia mengaku, pada tahun 2017 ia membayar tambahan $8.000 untuk kemampuan Full Self-Driving pada Tesla Model S miliknya, percaya bahwa fitur ini akan membuat mengemudi lebih aman jika refleksnya menurun seiring bertambahnya usia.

LoSavio mengatakan bahwa enam tahun kemudian ia masih menunggu teknologi tersebut, dengan Tesla masih belum mampu “bahkan mendekati” untuk menghasilkan mobil yang sepenuhnya bisa mengemudi sendiri.

Gugatan ini meminta ganti rugi yang tidak ditentukan jumlahnya untuk orang-orang yang sejak tahun 2016 membeli atau menyewa kendaraan Tesla dengan fitur Autopilot, Enhanced Autopilot, dan Full Self-Driving.

Selama bertahun-tahun, Tesla telah menghadapi penyelidikan federal mengenai apakah teknologi mengemudi sendirinya mungkin berkontribusi pada kecelakaan fatal. Jaksa federal secara terpisah sedang memeriksa apakah Tesla melakukan penipuan sekuritas atau penipuan kawat dengan menipu investor tentang kemampuan mengemudi sendiri kendaraan mereka, menurut tiga orang yang akrab dengan masalah ini.

Tesla telah mengatakan bahwa Autopilot memungkinkan kendaraan untuk mengemudi, berakselerasi, dan mengerem di jalurnya, dan Full Self-Driving memungkinkan kendaraan untuk mematuhi lampu lalu lintas dan berganti jalur. Namun, Tesla mengakui bahwa tidak satu pun dari teknologi ini membuat kendaraan menjadi otonom, atau membebaskan pengemudi dari kewajiban untuk memperhatikan jalan. (rtr/sm)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *