Profil
Suara Hati Prasanty
Santy, begitu ia akrab disapa, sebelumnya berkecimpung di industri media elektronik dan online. Namanya cukup mapan sebagai seorang profesional di bidang sales & marketing. Ini berkat ketekunannya menggeluti profesi itu selama belasan tahun. Sejumlah perusahaan besar pernah merasakan sepak terjang dan kinerja tinggi seorang Prasanti.
Kini, dunia seni dilihat lebih menantang baginya. Karena itu, Santy tidak ragu melepas profesinya sebagai profesional marketing, dan menggeluti dunia seni. Dengan passion dan modal bakat terpendam yang dimiliki, Santi bahkan nekat memproduksi album religi sendiri, berjudul “Suara Hatiku”.
Pilihan dunia tarik suara dan membuat album religi, bagi Santy ibarat sekali mendayung, dua pulau terlampuai. “Selain mewujudkan hasrat menyanyi, melalui media musik religi juga sekaligus bisa menjadi ajang dakway atau syiar agama,” ujarnya.
Sejatinya, dunia seni bukan sama sekali asing baginya. Dalam darahnya, mengalir kental aliran seni, terutama di bidang menari. Ia menguasai tari Jawa. Dengan kebisaannya, Santy bahkan pernah menari dari satu panggung ke pentas lainnya. Lewat kemampuan tari pula, Santy pernah unjuk kebolehan di Sydney Opera House, Australia.
Siapa sangka pula, bahwa Santy juga pernah menggeluti dunia model. Bukan sembarang model, melainkan model yang berpresasi. Sejumlah penghargaan pernah diraih, seperti Putri Matahari, Rahadian Yamin Cup, Putri Citra Kartini, dan lain sebagainya.
Terakhir, ia bahkan merambah dunia teater. Tanggal 8 April 2017 lalu, Santy membawakan seni monolog berjudul “Sang Singa Betina, Riwayat HR Rasuna Said”. Pentas monolog itu digelar di Indonesiakaya, Grand Indonesia, Jakarta. Berkat polesan sutradara Wawan Sofwan, penampilan Santy banyak mendapat apresiasi penonton. ***