Connect with us

Kabar

PP Pertina Limbung, Komaruddin Simanjuntak Tempat Bergantung

Published

on

Jayakarta News – Nasib tinju amatir nasional limbung. Organisasi PP Pertina (Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia) seperti tanpa arah. Kepengurusan periode 2016 – 2020, yang semestinya berakhir Mei 2020, hingga hari ini belum menggelar Munas.

“Kami, Pengurus Provinsi (Pengprov) Pertina berbagai provinsi prihatin sekaligus gusar akan masa depan tinju amatir nasional,” ujar Drs Ramli Ramlan, Sekretaris Pengprov Pertina Kalimantan Barat (Kalbar).

Kepada Jayakarta News, Ramli menilai Ketua Umum PP Pertina saat ini, Irjen Pol Brigjen Pol Joahannis “Jhony” Asadoma sudah kehilangan legitimasinya di mata sebagian besar pengurus Pengprov Pertina. Bukan hanya faktor ketidakmampuan menjalankan roda organisasi secara profesional, tetapi juga dinilai gagal menunjukkan prestasi.

“Selama empat tahun terakhir, prestasi tinju amatir Indonesia menurun. Boleh dikata, tidak ada prestasi di tingkat ASEAN, Asia, apalagi internasional. Fakta bicara begitu,” tambahnya.

Tokoh olahraga Kalbar itu menambahkan, syarat suksesnya kepemimpinan organisasi olahraga sebenarnya tidak terlalu sulit. Yang utama, adalah kepemimpinan yang mengayomi pengurus daerah. Dalam hal ini, agar Pertina maju, pengurus PP Pertina harusnya mengayomi Pengprov Pertina se-Indonesia. Tidak pilih-pilih, tidak pilah-pilah. Semua harus diakomodir,” tandasnya.

Keluhan tidak saja datang dari Pengprov Pertina Kalbar. Ramli bahkan mendengar keluhan senada dari banyak pengurus daerah yang lain. Selama empat tahun memimpin PP Pertina, Jhony Asadoma yang sehari-hari menjabat Kadiv Hubungan Internasional Polri itu dinilai sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah turun ke daerah. “Bagaimana mau mengetahui potensi petinju amatir daerah kalau beliau tidak pernah berkunjung ke daerah-daerah,” kata Ramli.

Akibat lebih lanjut, keputusan menentukan alet yang dipersiapkan masuk Pelatnas, bukan berdasar pantauan prestasi dari bawah, tetapi pendekatannya karena faktor kesukaan dan kedekatan. “Makanya prestasi tidak berkembang. Prestasi datang dari proses, mulai dari pembinaan sasana, cabang, Pengprov, baru diangkat ke tingkat nasional,” ujar Ramli seraya menambahkan, “mohon maaf sekali harus saya katakan, bahwa yang dikirim atletnya ya itu-itu saja.”

Ramli menyayangkan, Ketum PP Pertina Jhony Asadoma tidak tahu, atau menutup mata terhadap prestasi atlet-atlet tinju amatir di Batam, Kepulauan Riau. Di sana, ujar Ramli, ada sasana yang secara rutin membangun kerjasama sparring partner dengan petinju negara-negara tetangga seperti Singapura, Vietnam, Thailand, dan lain-lain. “Tapi karena tidak ada kedekatan, ada unsur tidak suka, jadinya tidak dilihat,” sesal Ramli.

Munas Tidak Jelas

Drs Ramli Ramlan (Pengprov Pertina Kalbar) juga mengupas persoalan Munas yang dinilai tidak jelas. Bukti ketidakprofesionalan pengurus pusat adalah pada tindakan mengabaikan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Pertina 19 Desember 2019 di Hotel Seruni, Puncak, Bogor – Jawa Barat. Salah satu keputusan Mukernas adalah penetapan Munas PP Pertina dilangsungkan tanggal 2 – 3 Mei 2020 di salah satu daerah di Jabodetabek. Selain menetapkan tanggal Munas, Mukernas juga melahirkan sejumlah keputusan penting terkait Kejurnas, Piala Presiden, dan lain-lain.

Akan tetapi dengan berbagai dalih, pengurus pusat melobi KONI Pusat sehingga berhasil mendapatkan surat perpanjangan masa jabatan sampai Desember 2020. Oleh pengurus pusat, tanpa mekanisme Rapat PB Pertina, secara sepihak Ketua Umum Jhony Asadoma mengubah tanggal Munas menjadi tanggal 5 – 6 Agustus 2020. “Sudah begitu, toh pada tanggal yang dia tetapkan sepihak, ternyata Munas tidak juga terselenggara,” ujar Ramli.

Lagi-lagi, PP Pertina 2016-2020 menghadap Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, meminta perpanjangan masa jabatan (lagi). Ketua Umum KONI Pusat tidak meladeni permintaan itu, tetapi justru meminta PB Pertina segera menggelar Munas sebelum pelaksanaan Pilkada serentak Desember 2020.

PP Pertina sempat mengajukan dalih pandemi Covid-19. Ini menjadi ironis, karena sebelumnya mereka sendiri sudah menetapkan bulan Agustus 2020. Bukan hanya itu. PP Pertina ternyata menyelenggarakan kegiatan penyegaran wasit dan hakim bersama Kemenpora. Seperti lupa akan dalih pandemi, PP Pertina justru menggelar acara itu secara tatap muka.

“Bahkan hari ini, 9 November 2020, PP Pertina mengundang pengurus untuk membahas tempat Munas. Padahal, hasil Mukernas sudah jelas, tanggal dan tempat Munas di Jabodetabek. Sungguh, sudah terlalu banyak peraturan organisasi yang dilanggar. AD-ART diacak-acak,” kata Ramli.

Toh, Ramli atas nama Pengprov Pertina Kalimantan Barat mentolerir pengurus dalam arti untuk tujuan penyelenggaraan Munas 2020. “Takutnya, kalau Munas gagal dilaksanakan tahun 2020, secara otomatis, dengan berakhirnya masa kepengurusan periode 2016 – 2020, KONI yang akan mengambil alih. Kalau ini sampai terjadi, benar-benar memalukan. Belum pernah dalam sejarah PP Pertina gagal menggelar Munas hingga kepengurusan diambil-alih KONI,” katanya pula.

Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak

Calon Ketum Ideal

Berbicara sosok Ketum yang sekarang, Ramli Ramlan sepertinya sudah patah arang. Ia dan sebagian besar Pengprov Pertina di seluruh Indonesia hanya menginginkan perubahan di tubuh PP Pertina. Untuk itu diperlukan pemimpin baru yang bisa mengembalikan kejayaan tinju amatir nasional. “Yang bisa mengibarkan merah putih, yang bisa mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di ajang-ajang kejuaraan baik ASEAN, Asia, maupun dunia,” tegasnya.

Saat disinggung calon yang ia gadang-gadang bisa menggantikan Ketua Umum yang sekarang, tanpa ragu ia menggantungkan pada nama Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak. Mantan Pangdam Udayana itu bukan mantan petinju, tetapi mengerti sekaligus mencintai olahraga tinju. Di luar unsur itu, Komaruddin Simanjuntak adalah sosok yang dinilai kapabel sebagai organisastoris dan administratur yang teruji.

Ramli mengaku sudah pernah berbicara intensif dengan Komaruddin. Di mata Ramli, ia sosok yang simpel, to the point, dan pragmatis. Acuannya hanya satu, yakni prestasi. Apa pun yang diperlukan pengurus daerah untuk melahirkan petinju-petinju berprestrasi, akan ia dukung.

“Semua yang diperlukan untuk tujuan prestasi, akan disiapkan. Concern beliau sama seperti kebanyakan kami pengurus daerah, yakni merah putih berkibar, Indonesia Raya berkumandang di berbagai ajang kejuaraan,” tambahnya.

Ramli mengaku bukan latah dan ikut-ikutan jika ia melirik kandidat Ketum PP Pertina Komaruddin Simanjuntak. Terlebih, sudah ada sedikitnya 23 Pengprov Pertina se-Indonesia yang mewacanakan nama yang sama.

“Bukan ikut-ikutan, tapi kami sudah berdialog intensif. Kami ini orang-orang tinju dan orang-orang organisasi. Kami punya feel yang sama. Jadi tidak heran jika kemudian banyak yang berpendapat sama, mendukung Komaruddin Simanjuntak untuk menakhodai PP Pertina 2020 – 2024,” tandas Ramli Ramlan. (bd)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *