Entertainment

Pengabdi Setan 2 –  Kepustakaan Karakter dan Kekayaan Sinematik  

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Jakarta, 1984. Beberapa tahun setelah berhasil menyelamatkan diri dari kejadian mengerikan yang membuat kehilangan ibu dan si bungsu Ian, Rini dan adik-adiknya (Toni, Bondi) serta Bapak tinggal di rumah susun (rusun) bekas TPU.

Mereka percaya tinggal di rusun aman, karena ada banyak orang jika terjadi sesuatu. Namun, mereka segera sadar bahwa hidup bersama banyak orang mungkin juga sangat berbahaya.

Terlebih lagi, jika mereka enggak segera mrngenali siapa saja yang jadi tetangga. Pada sebuah malam penuh teror, saat hujan deras melanda Jakarta pas listrik padam dan petir terus bersahutan, Rini dan keluarganya harus kembali menyelamatkan diri.

Ditambah suasana horor nan mencekam menghantui mereka. Pocong-pocong berdatangan entah dari mana dan arwah Ibu terus menebar teror. Kali ini, mingkin sudah terlambat untuk lari.

Joko Anwar, sutradara, mengatakan bshwa ia ingin memberikan pengalaman sinematik yang akan menjadi benchmark baru untuk film horor Indonesia. “Kepustakaan karakter dan cerita horor adalah kekuatan Indonesia. Harus diperlakukan secara terhormat,” kata Jokan, panggilan akrab Joko Anwar.

Ada hantu pocong, kuntilanak, sundel bolong, wewe gombel dan hampir lima puluhan jenis setan karakter dan imajinasi khas Indonesia ada di sini dan enggak ada di dunia Barat. “Kali ini, kami juga membuat film horor yang seram sekaligus menghibur. Lewat film ‘Pengabdi Setan 2: Communion”.  Harus menghibur. Hidup kita sudah lama susah,” beber Jokan.

Kenapa senang membuat film horor ? “Saya bangga membuat orang menjerit dan ketakutan. Dan itu susah lho. Dan seperti saya bilang tadi, hidup kita sudah lama susah dan dilanda krisis. Jadi  saya bisa menghibur orang,” sergap Jokan serius. Harus diakui, teknis dan estetika, bagus.

Produser Gope Samtani (kiri) dan sutradara Joko Anwar (nomor 2 dari kanan). Foto Ipik

Syuting hampir terus dilakukan didalam kegelapan dan malam hari dan ini pencapaian baru bagi Jokan setelah sukses membuat film ‘Pengabdi Setan’ (menggaet raihan 4.206.103 penonton) yang menggondol 7 piala Citra 2017 dan ‘Perempuan Tanah Jahanam’.

Pengabdi Setan 2  menggabungkan para bintang dari film sebelumnya yaitu Tara Basro, Endy Arfian, Bront Palarae, Nasar Anuz bersama campuran pemain muda dan senior seperti Ratu Felisha, Jourdy Pranata, Egi Fedly, Muzakki Ramdhan, Ayu Laksmi, Kiki Narendra, Fatih Unru, Iqbal Sulaiman  Nafiza Fatia Rani dan masih segerobak bintang lagi.

Produksi Rapi Films bekerja sama dengan Come and See Pictures, Sky Media, Brown Entertainment dan Legacy Pictures yang akan tayang 4 Agustus 2022 diseluruh Indonesia ini juga film Indonesia pertama yang menggunakan teknologi IMAX (hanya 9 bioskop di Indonesia menggunakan IMAX).

Untuk penayangan reguler, tiket pre-sale ‘Pengabdi Setan 2 : Communion’ di beberapa kita seperti Jakarta, Bandung, Medan, Tasikmalaya, Makassar, Denpasar, Malang, Surabaya hingga Garut, Padang, hingga Semarang dan banyak lagi, kursi bioskop mulai memerah atau tiket terjual banyak.

Ini terbukti film Indonesia menjadi magnet bagi masyarakatnya. Bahkan, film ‘Pengabdi Setan” berhari-hari box office di bioskop di negara jiran seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta negara Asia lain. Bisakah ‘Pengabdi Setan 2: Communion’  menyamai atau bahkan melebihi raihan penonton ‘KKN di Desa Penari’? (pik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version