Connect with us

Entertainment

Paku Tanah Jawa: Urban Legend tentang Manusia Bercumbu dengan Siluman Ular

Published

on

Adegan film 'Paku Tanah Jawa' (foto Armani)

JAYAKARTA NEWS— Kisah urban legend yang terjadi di Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah diangkat ke ranah film. Diproduksi Armani Entertainmen dari Malaysia dan Loop Entertainmen dari Indonesia membuat film horor berjudul ‘Paku Tanah Jawa’ yang disutradarai Bambang Driaz.

Kisahnya tentang ilmu pesugihan yang dilakukan oleh seorang sinden bernama Handini yang lihai menari dengan goyang mistisnya. Agar sanggar tarinya laris ia melakukan perjanjian gaib dengan pada Kanjeng Semanu, pimpinan sekte sesat di Gunung Tidar.

Syaratnya: ia harus mempersembahkan tumbal seorang laki-laki kepada penguasa kegelapan.
Handini yang menjadi titisan siluman ular harus bercumbu dengan laki-laki yang jadi tumbal.
Kali ini giliran Jalu, seorang pemuda tampan yang sebenarnya jatuh hati pada Ningrum, putri Handini.

Melihat ibunya yang melakukan ritual sesat, Ningrum meminta bantuan pada seorang Kiai yang memberikan tombak sakti yang mampu memusnahkan iblis yang merasuki badan Handini.

Syuting di Jogjakarta yang dikenal dengan adat istiadat dan budaya kejawen nya yang sangat kental, Masayu Anastasia yang berperan sebagai Handini harus bisa menjaga emosi.

“Saya wajib nenurunkan berat badan 6 kg n belajar menari yang waktunya cuma sehari,” tutur Masayu yang kali ini come back lagi ke dunia film.

Itu tak seberapa. Yang lebih mengerikan adalah Masayu harus mau memegang puluhan ular berbisa yang diawasi seorang pawang ular. “Awalnya saya takut dan ngeri. Lama kelamaan jadi terbiasa, dan ketempelan” papar Masayu polos.

Demikian juga lawan mainnya, Wanda Saifan yang berperan jadi Jalu, pemuda ganteng yang jadi tumbal pesugihan. “Saya sempat ragu dan mau menolak. Juga, isteri lagi hamil. Tapi saya berpikir kapan lagi saya dapat peran bercumbu dengan penari siluman ular. Meski selama syuting saya diganti pemeran pengganti,” jelas Wanda Saifan.

Toh berkat totalitas seni peran yang mumpuni, akting Wanda Saifan dipuji sutradara.
Pemeran lain adalah Wanda Hamidah, Giselma Firmansyah, Ismi Melinda, Badriyah Afiff, Bedu, Landung Simatupang, Pritt Timothy, Rendra Bagus Pamungkas dan dua aktor Malaysia yaitu Mk.K Clique dan Hafisudin.

“Saya ridho dan pasrah karena saya takut sama ular. Bahkan saya mati karena leher saya dililit ular,” aku Mk K Clique.

Sebaliknya Hafisudin enggak ada adegan sama ular. “Aku bersyukur enggak ada adegan dengan ular. Seperti mimpi di siang bolong,” ungkap Hafisudin.

Produser Datuk KK Chua mengaku penonton di negara jiran Malaysia masih menyukai film bergenre horor dan mistik dari Indonesia.

“Kami yakin cerita horor sangat dekat dengan kita. Budak-budak di Malaysia gemar cerita macam ini. Mungkin selepas film ini tayang di pawagam (bioskop), kami punya niat membuat sekuel 2. Moga doa kami diaminkan,” urai Datuk KK Chua.

Di Indonesia, ‘Paku Tanah Jawa’ lolos untuk 13 tahun ke atas oleh LSF dan beredar di seluruh Indonesia Kamis (6/6/2024). Sedangkan tayang di Malaysia bulan Juni 2024 juga. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *