Connect with us

Entertainment

‘Mungkin Esok Lusa atau Nanti’: Manusia harus Miliki Kebermanfaatan bagi Orang Lain

Published

on

Sutradara Iwan Kurniawan di tengah pemeran (foto ipik)

JAYAKARTA NEWS— Ditengah gempuran film horor yang masif, Kolam Ikan Pictures berani mengambil keputusan membuat genre drama yang penuh muatan positif dan sarat makna.
‘Mungkin Esok Lusa atau Nanti’ (Menanti) adalah judul film yang merupakan debut sutradara Iwan Kurniawan yang menjadi oase di ranah perfilman nasional saat ini.

“Film berdurasi 114 menit ini enggak melulu berkisah hanya soal cinta kepada lawan jenis, tapi rasa cinta kepada sahabat dan bakti kepada orang tua,” kata Iwan Kurniawan kepada penulis.

Mengambil seting lokasi di Selo (Boyolali) dan Istanbul, Turki. Mata penonton dimanjakan oleh visual panorama yang cantik desa Selo, dan hangatnya kota Istanbul, Turki dengan alur cerita yang menyentuh.

Melalui film ini Iwan Kurniawan yang juga produser ini memaparkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial harus memiliki kebermanfaatan bagi orang lain. “Sesuai dengan misi Kolam Ikan untuk membawa pesan positif dalam karyanya. Film ini berangkat dari pesan-pesan baik seperti ‘khoirunnas anfa’uhum linnas’ – sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Refleksi ini terlihat dari peran-peran di film ini, baik Ning, Dewo maupun Radit, yang dibungkus keseluruhan jalan cerita,” imbuh Iwan.

Meski diperankan oleh beberapa bintang baru, seperti Natasya Nurhalima, Bilal Fadh, Tegar Iman dan Devi Permata Sari, namun mereka mampu unjuk seni peran yang cemerlang.
Sederet aktor dan aktris senior juga ikut meramaikan film ini, diantaranya Olga Lydia, Akbar Kobar, Terry Putri, Intan Erlita dan Farid Aja.

Kisah cinta segi tiga ini tentang kesetiaan yang terbalut manis yang mendadak hancur porak poranda setelah Raditya, pria yang dikasihinya ternyata mengingkari janjinya dan akan menikahi wanita lain pilihan ibunya.

Apakah Kemuning alias Ning, seorang gadis desa yang sempat meraih beasiswa S2 untuk menyelesaikan sekolahnya di Turki harus menelan pil pahit menerima kenyataan ini?

“Diharapkan film ini bisa diterima oleh penonton film Indonesia dan bisa menjadi inspirasi bagi anak muda untuk jangan takut berkarya karena semua pasti mampu,” ungkap Iwan yang sudah kerap membuat program televisi dan menjadi promotor konser musik.
Ini satu pembuktian Iwan Kurniawan: Mungkin esok lusa atau nanti ! (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *