Kabar

Mimpi Amphibi untuk Kemakmuran Negeri

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Safari menggalang kolaborasi dengan para pihak, terus dilancarkan Ketua Umum PPAD, Letjen TNI Purn Doni Monardo. Hari ini, Jumat (1/7), Doni melakukan audiensi dengan Ketua Umum Perhimpunan Purnawirawan TNI Angkatan Udara (PPAU), Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto, di kantor PPAU Gedung Persada Purnawira, JI. Raya Protokol Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Selain membahas jalinan kerjasama, keduanya juga menjadikan ajang tersebut sebagai ajang temu-kangen. Djoko Suyanto adalah Panglima TNI 2006 – 2007. Setelah itu, menjabat Menko Polhukam 2009 – 2014, di era kepemimpinan Presiden SBY. Sementara, Doni Monardo menjabat Dan Paspampres pada tahun 2012 – 2014. Saat itu keduanya terbilang intens berinteraksi.

Karenanya, silaturahmi pada hari Jumat berkah itu, berlangsung sangat cair. Laiknya pertemuan kakak-beradik yang cukup lama tak bersua. Tak heran jika Djoko Suyanto menyambut positif ajakan kerjasama Doni Monardo untuk besama-sama meningkatkan kesejahteraan purnawirawan, tidak saja purnawirawan TNI-AD, tetapi juga TNI-AU. Hal sama juga sedia digalang dengan Persatuan Purnawirawan TNI-AL dan Polri.

Seperti laiknya sikap adik kepada kakak, maka Doni pun menyampaikan rencana program PPAD, utamanya dalam menggulirkan program politik kesejahteraan. Saat bersamaan, Doni juga menjajagi kemungkinan kerjasama dengan PPAU dalam banyak hal, utamanya alam meningkatkan kesejahteraan purnawirawan maupun kesejahteraan masyarakat.

Hambatan Transportasi

Dalam kesempatan itu, Doni minta dukungan PPAU untuk membahas dengan stakeholder terkait di dunia penerbangan agar memudahkan transportasi udara pengangkut hasil laut dan hasil bumi dari Indonesia Timur.

Indonesia timur luar bisa, kata Doni. Hasil laut berupa ikan, kepiting, lobster, serta hasil alam dari Indonesia Timur sangat bagus dan memiliki potensi besar untuk mendatangkan devisa negara. “Saya pernah punya pengalaman di Saumlaki, Kabupatan Tanimbar Maluku. Banyak hasil laut seperti kepiting yang tidak bisa dijual ke luar karena tidak adanya armada udara untuk mengangkut. Akhirnya, kesempatan mendapatkan potensi SDA dari Indonesia Timur tidak maksimal,” ujar Pangdam XVI/Pattimura 2015 – 2017 itu.

Selain itu, Doni juga menyebutkan potensi ikan tilapia (nila) yang ada di Danau Toba. Ikan Danau Toba sangat diminati. Bahkan punya peluang ekspor ke Amerika Serikat dalam bentuk fillet. Lagi-lagi tidak maksimal karena terkendala armada pengangkutan udara (kargo).

Alangkah idealnya jika PPAU juga menaruh perhatian terhadap potensi tersebut, dan meminta IPTN memperbanyak produksi pesawat jenis amphibi. “Belum lagi potensi minyak atsiri dan bahan baku farmasi dari tanaman hutan. Kita bisa menjadi produsen bahan baku herbal tingkat dunia jika digarap dengan baik. Tentunya akan meningkatkan perekonomian kita,” kata Doni, seraya mencontohkan salah seorang temannya yang berhasil mengekspor atsiri dan beroleh keuntungan hingga Rp 1,2 triiun. (egy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version