Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Merasakan Gairah Imlek 2569 di Kawasan Petak Sembilan Kota

Published

on

Ilustrasi suasana Kawasan Petak Sembilan Pecinan Kota–foto ebn

Datangnya Imlek 2569  tinggal menghitung hari. Persisnya Jumat 16 Februari  2018 mendatang. Tak heran kalau pusat-pusat penjualan pernak-pernik Imlek ramai pengunjung. Salah satunya dan terbesar adalah kawasan Petak Sembilan, Pecinan, Jakarta Barat.

Jika ingin merasakan denyut Imlek maka datanglah ke sana. Aneka lampion berbagai ukuran warna merah kombinasi  emas bertebaran, bunga-bunga lambang kemakmuran marak. Jika ingin lebih ke dalam maka kita akan jumpai pedagang pernak-pernik Imlek sepanjang trotoar hingga ke jalanan. Di belakang lapak pernak-pernik itu ada deretan toko-toko yang sekarang ini juga ikut menjual segala kebutuhan Imlek seperti baju juga makanan-makanan camilan.

foto ebn

Tidak seperti tahun lalu, tahun ini sepertinya Petak Sembilan lebih bergairah. Pengunjung terus mengalir membuat kawasan itu bukan hanya ramai tapi juga semrawut dan macet. Maklum jalan tempat di mana penjual pernak-pernik itu bukan lah jalanan besar, sementara lalu lintas lumayan padat. Maka jadilah pengunjung harus berjalan pelan-pelan, melipir agar tidak tersenggol motor ataupun mobil.

Pedagang pun ikut semringah lantaran jualannya laris manis. “Memang sesak, tapi senang lah, dagangan laku. Tahun lalu sepi. Sekarang lumayan,” ucap Minda, pedagang lampion. “Moga-moga ini pertanda rejeki tahun ini makin baik,” tambahnya sambil tertawa.

Minda, sudah lama berjualan di kawasan itu tapi hanya sebagai pedagang musiman. “Lapak lapak di sini hanya buka pas menjelang Imlek. Habis itu kita nggak bisa dagang lagi, nanti tahun depan baru boleh. Tapi kita sih terima saja karena maklum, kalau lapak-lapak di sini terus berdiri bagaimana nasib toko-toko di belakang kami. Pasti protes,” ungkap Minda yang meneruskan usaha sang ayah berjualan pernak-pernik Imlek.

 

foto ebn

“Nah kalau pernak-pernik simbol ‘Anjing’ nanti sehari menjelang Imlek akan diobral, diskon gede 50% lebih, kita jual pokok saja.  Karena barang itu tahun depan nggak bisa dipakai lagi. Kalau lampion, juga akan kita diskon tapi kecil saja, paling antara 10-15%. Soalnya kalau lampion tidak laku masih bisa disimpan untuk tahun depan,” ungkap Minda panjang lebar.***

 

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *