Connect with us

Drama & Teater

“Menembus Batas” Nanik Indarti, Aktris Bertubuh Mini

Published

on

Pemain teater bertubuh mini, Nanik Indarti dengan karya "Menembus Batas".

JAYAKARTA NEWS – Seniwati teater bertubuh mini, Nanik Indarti, bakal menggelar pertunjukan teater “Menembus Batas”. Melalui karya ini, Nanik ingin menyuarakan dan mengkritik industri hiburan yang sering menempatkan seniman-seniwati bertubuh mini dengan stereotype tubuhnya.

“Tak jarang, terjadi praktik diskriminasi dan peminggiran terhadap mereka,” ujar Nanik, kepada Jayakarta News. Karenanya, “Menembus Batas” juga bisa disebut sebagai upaya mengangkat kegelisahan teman-teman Nanik yang bertubuh mini.

Persoalan klasik yang menima mereka biasanya dalam hal fit in atau fitting (kostum) di industri hiburan. Termasuk televisi. Kostum yang tersedia biasnya berukuran all size, yang tentu saja kebesaran untuk manusia-manusia bertubuh mini.

“Masih ada problem lain yang tak kalah seriusnya. Perilaku pelaku industri hiburan yang mengasihani dan merendahkan. Bahkan mengeksploitasi postur tubuh mini demi rating acara,” tutur Nanik yang juga sarjana Teater lulusan ISI Yogyakarta, itu.

Nah, pertunjukan ini sekaligus mewakili bagaimana struggle seniman-seniman bertubuh mini. Mulai dari proses audisi untuk bisa berperan dalam drama “Menembus Batas”. Hal itu dimaksudkan untuk membuktikan kemampuan dan passion mereka di dunia seni dalam tatapan (miris) industri hiburan.

Sekilas Nanik Indarti

Nanik Indarti adalah perempuan difabel achondroplasia (bertubuh mini) yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tahun 2018, ia menerima hibah perempuan dari Cipta Media Ekspresi. Kemudian, mendirikan komunitas seni yang berbasis disabilitas bernama Unique Project Theatre.

Tahun 2019 Nanik mendapatkan penghargaan Indonesia Development Forum (IDF) sebagai pemenang kategori pertunjukan seni budaya. Penyelenggaranya, Bappenas RI dan Kedutaan Besar Australia. Dan tahun 2023, menerima hibah dari program Dana Indonesiana dan Women’s Fund Asia.

Beberapa karya seni pertunjukannya antara lain: Keindahan yang Tak Terbatas (2024). Disusul, The Unlimited of Beauty (2023), Babad Wikara (2022), Kahanan (2019). Kemudian Sepatu yang Sama: Kisah Jiwa dan Angka (2018). Selain itu, ia juga menerbitkan buku berjudul Aku Perempuan Unik (2018).

Karya-karyanya mengutamakan isu-isu disabilitas dan inklusivitas. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat dan melawan diskriminasi untuk mengubah stigma terhadap penyandang disabilitas melalui media seni.

Konsep Pertunjukan

Karya “Menembus Batas” dikemas dalam bentuk pertunjukan teater interaktif . Menjadi lebih unik karena dikemas dalam audisi ajang pencaraian bakat yang melibatkan penonton sebagai peserta audisi. Karya ini melibatkan para seniman bertubuh mini dan penderita tuli yang akan menjadi aktor utama dalam pertunjukan ini.

Kegiatan ini merupakan kegiatan inklusivitas dengan menghadirkan JBI (Juru Bahasa Isyarat) dan juga Pembisik teman Netra. Mereka sekaligus menjadi pendamping untuk penonton disabilitas. “Menembus Batas” ditulis oleh Erlina Rakhmawati dan Alexandrie Dolly. Para Aktor: Yayas Christy, Vely Hilda Elmaningtiyas, Amin Sumantri, Sutrisno Bagong dan Lia Nur Rochma

Pertunjukan akan berlangsung dua hari. Hari pertama, Rabu, 5 Juni 2024 (khusus difabel dan media). Yang kedua, Kamis, 6 Juni 2024 (untuk umum), mulai pukul Pukul 19.30 -selesai. Pertunjukan bertempat di IFI/LIP Lembaga Indonesia Perancis Jl. Sagan No. 3 Terban, Gondokusuman, Yogyakarta.

Pertunjukan ini terselenggara atas dukungan Women’s Fund Asia tahun 2023. Women’s Fund Asia adalah sebuah organisasi donor yang mendukung kerja-kerja feminis untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan kaum trans di Asia. (*)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *