Connect with us

IT & Internet

Membangun Pusat Data Nasional yang Cepat dan Aman

Published

on

Pusat Data Nasional (foto: istimewa)

JAYAKARTA NEWS – Insiden serangan yang melumpuhkan Pusat Data Nasional (PDN) oleh ransomware Brain Cipher (Pengembang dari LockBit 3.0), menunjukan betapa rapuhnya PDN kita saat ini.

Pusat Data Nasional (PDN) adalah tulang punggung bagi pengelolaan data di tingkat negara. Sebuah PDN yang ideal harus mampu menyediakan akses cepat, kapasitas penyimpanan besar, dan tingkat keamanan yang tinggi.

Dalam membangun PDN, terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan, termasuk infrastruktur fisik, arsitektur jaringan, keamanan data, serta manajemen sumber daya manusia dan teknis. Berikut akan kami tampilkan beberapa referensi dari berbagai sumber yang bisa jadi acuan kedepan untuk meningkatkan kinerja dan keamanan PDN.

Infrastruktur Fisik

1. Pemilihan Lokasi:

Lokasi fisik sangat berpengaruh pada keamanan dan kestabilan pusat data. Lokasi harus dipilih berdasarkan risiko bencana alam (seperti gempa bumi, banjir), aksesibilitas, dan infrastruktur pendukung seperti listrik dan konektivitas internet.

2. Desain Bangunan:

Bangunan pusat data harus dirancang untuk mendukung stabilitas dan keamanan fisik. Ini mencakup penggunaan material tahan api, sistem pendingin yang efisien, dan sistem daya cadangan seperti generator dan UPS (Uninterruptible Power Supply).

3. Pengaturan Rak dan Kabel:

Penataan rak server dan kabel yang rapi dan terorganisir tidak hanya memudahkan manajemen tetapi juga mengurangi risiko kegagalan sistem. Penggunaan rak standar dan kabel berlabel akan sangat membantu.

Arsitektur Jaringan

1. Jaringan Redundansi:

Untuk memastikan ketersediaan dan kecepatan akses, PDN harus memiliki arsitektur jaringan yang redundant. Ini berarti harus ada jalur alternatif jika satu jalur mengalami kegagalan. Penggunaan switch dan router yang mendukung failover adalah kunci.

2. Konektivitas Berkecepatan Tinggi:

Infrastruktur jaringan harus mendukung kecepatan tinggi, minimal menggunakan teknologi fiber optic untuk memastikan latensi rendah dan throughput tinggi.

3. Segmentasi Jaringan:

Segmentasi jaringan membantu dalam mengisolasi dan melindungi data sensitif. Misalnya, data pemerintah yang sangat rahasia harus ditempatkan dalam segmen jaringan yang berbeda dengan data publik.

Keamanan Data

1. Firewall:

Firewall adalah lapisan pertahanan pertama terhadap ancaman eksternal. Untuk PDN, sebaiknya digunakan firewall generasi terbaru yang mampu melakukan inspeksi mendalam (Deep Packet Inspection/DPI) dan mendeteksi ancaman berbasis perilaku.

Cara Membuat Sistem Firewall:

– Perencanaan dan Desain: Tentukan kebijakan keamanan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

– Pemilihan Perangkat: Pilih firewall dengan kemampuan yang dibutuhkan, seperti VPN, DPI, dan kemampuan manajemen terpusat.

-Implementasi: Konfigurasi firewall dengan aturan yang ketat untuk meminimalkan risiko, termasuk aturan yang membatasi akses berdasarkan IP, port, dan protokol.

– Pemantauan dan Pemeliharaan: Lakukan pemantauan secara real-time dan pembaruan rutin untuk menangani kerentanan baru.

2. Enkripsi Data:

Enkripsi adalah metode penting untuk melindungi data, baik saat penyimpanan (data at rest) maupun saat pengiriman (data in transit). Penggunaan protokol enkripsi seperti AES-256 dan TLS sangat dianjurkan.

3. Sistem Deteksi dan Pencegahan Intrusi (IDPS):

IDPS mampu mendeteksi dan merespons ancaman yang mungkin tidak terdeteksi oleh firewall. Implementasi IDPS yang terintegrasi dengan SIEM (Security Information and Event Management) dapat memberikan visibilitas dan respon yang lebih cepat.

Sistem Backup

Backup adalah komponen kritis dalam memastikan keberlanjutan operasi dan pemulihan bencana. Sistem backup yang efektif harus memenuhi beberapa kriteria:

1. Frekuensi Backup:

Backup harus dilakukan secara berkala, tergantung pada seberapa sering data berubah. Biasanya, backup harian dan mingguan dianjurkan.

2. Jenis Backup:

– Full Backup: Menyimpan seluruh data. Dilakukan secara berkala.

Incremental Backup: Menyimpan perubahan data sejak backup terakhir. Lebih cepat dan menghemat ruang penyimpanan.

– Differential Backup: Menyimpan perubahan sejak full backup terakhir. Cepat untuk restore tetapi memakan lebih banyak ruang dibanding incremental.

3. Lokasi Backup:

Backup harus disimpan di lokasi terpisah dari data utama, misalnya di cloud atau pusat data lain. Ini untuk memastikan data tetap aman jika lokasi utama mengalami kerusakan.

4. Pengujian Pemulihan (Restore Testing):

Penting untuk secara rutin menguji proses pemulihan untuk memastikan backup dapat digunakan saat diperlukan.

Manajemen Sumber Daya Manusia dan Teknis

1. Pelatihan dan Sertifikasi SDM:

SDM yang menangani PDN harus memiliki pelatihan dan sertifikasi yang relevan, seperti Certified Data Center Professional (CDCP), Certified Information Systems Security Professional (CISSP), atau sertifikasi vendor spesifik seperti Cisco atau Microsoft.

2. Kebijakan dan Prosedur Operasional:

Harus ada kebijakan dan prosedur operasional yang jelas, termasuk manajemen perubahan, manajemen insiden, dan pemeliharaan rutin.

3. Pemantauan dan Manajemen:

Gunakan alat pemantauan dan manajemen seperti Nagios, Zabbix, atau PRTG untuk memantau kinerja dan kesehatan sistem secara real-time. Ini membantu dalam deteksi dini masalah dan pemulihan yang cepat.

Standar ISO yang Perlu Diterapkan

1. ISO 27001:

Standar ini menyediakan kerangka kerja untuk manajemen keamanan informasi, mencakup aspek teknis dan manajemen risiko.

2. ISO 22301:

Standar untuk manajemen kelangsungan bisnis yang memastikan pusat data dapat terus beroperasi meskipun terjadi gangguan besar.

3. ISO 20000:

Standar untuk manajemen layanan TI yang memastikan layanan pusat data dikelola dengan cara yang efektif dan efisien.

4. ISO 9001:

Standar manajemen mutu yang memastikan bahwa semua proses operasional berjalan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.

5. ISO 50001:

Standar manajemen energi yang memastikan penggunaan energi yang efisien dalam pengoperasian pusat data.

Pemilihan Hardware dan Software

1. Hardware:

– Server: Gunakan server berperforma tinggi dari vendor terkemuka seperti Dell, HP, atau IBM.

– Storage: Pilih solusi penyimpanan dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi, seperti SSD dan NVMe.

– Jaringan: Gunakan peralatan jaringan berkualitas tinggi dari Cisco, Juniper, atau Huawei.

2. Software:

– Virtualisasi: Gunakan platform virtualisasi seperti VMware atau Hyper-V untuk efisiensi dan fleksibilitas.

– Manajemen Data: Pilih software manajemen data yang handal seperti Oracle, SQL Server, atau Hadoop untuk pengelolaan data besar.

– Keamanan: Gunakan solusi keamanan terintegrasi seperti Palo Alto Networks atau Fortinet untuk perlindungan menyeluruh.

Kesimpulan

Membangun Pusat Data Nasional yang cepat dan aman membutuhkan perencanaan yang matang dan implementasi yang tepat pada berbagai aspek, mulai dari infrastruktur fisik, arsitektur jaringan, hingga keamanan data dan manajemen SDM.

Penggunaan standar ISO yang relevan dapat memastikan bahwa semua aspek operasional berjalan sesuai dengan best practice yang diakui secara internasional. Dengan demikian, PDN dapat berfungsi dengan optimal, memberikan layanan data yang cepat, aman, dan andal bagi pemerintah dan masyarakat. (Heri)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *