Kabar

Hasto Kristiyanto: Jangan Pernah Under-estimate pada Kekuatan Pergerakan Paslon 02

Published

on

Hasto Kristiyanto
Sekretaris Tim Kampanye 01–foto tribunnews

Para tokoh dan relawan optimis dapat memenangkan Capres-cawapres 01 dalam Pilpres April mendatang. Target kemenangan 70%  itu dapat dicapai dengan kerjasama yang terjadi baik di antara seluruh Parpol Koalisi Indonesia Kerja, para tokoh juga relawan.

Demikian laporan yang diterima Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berdasarkan hasil rapat konsolidasi di DIY. “Kami jarang bertemu dengan tim Prabowo di lapangan. Teritorial Paslon 01 tetap jauh lebih kuat dan setiap hari ada pergerakan. Sementara Paslon 02 sepertinya hanya nampak kuat dalam daya gertak, daya serang, dan daya hoax,” ujar Esti Wijayanti, anggota DPR RI dan caleg incumbent Partai Moncong Putih, sebagaimana dikutip dari rilis yang diterima redaksi.

Mendengar laporan tersebut, Hasto Kristiyanto tetap menegaskan bahwa kerja teritorial tetap harus terus dilakukan dan jangan pernah under-estimate terhadap kekuatan pergerakan paslon 02.

“Meskipun survey Pak Jokowi-KH Maruf Amin selalu unggul dengan selisih di atas 20%, namun upaya memertebal kemenangan tetap harus dilakukan. Kemenangan itu dimulai dari setiap TPS. Karena itulah siapkanlah saksi dengan baik dan terus perkuat pergerakan darat,” tegas Hasto

Dengan jumlah saksi Parpol KIK yang jumlahnya berkisar antara 7 sampai 10 tersebut, maka meskipun tim paslon 02 punya daya gertak yang nampaknya kuat, namun hegemoni di langitan, udara dan darat menunjukkan dominasi kekuatan Jokowi-KH Maruf Amin.

“Kekuatan langitan melalui doa kita kuat. Lintas agama dukung Paslon 01. Kekuatan udara, kita unggul 63% di media TV, on line, sosmed, dan cetak. Kekuatan teritorial, paslon Jokowi paling banyak punya kepala daerah, pimpinan  dewan dan anggota dewan hingga caleg. “

“Ini adalah kekuatan dahsyat yang bisa mematahkan daya gertak Prabowo. Mereka memang rajin menyerang, bahkan sering tanpa etika dan penuh fitnah, namun tanpa dukungan kekuatan teritorial, tetap akan kesulitan. Sebab mereka terlalu berisik, bagaikan auman singa ompong, keras bunyinya dan tidak punya daya gigitan yang mematikan musuh,” ucapnya. ***/ebn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version